KLEP
Keempat klepnya diperbesar menggunakan merek Moto1. “Klep in 32 mm, ex nya 25 mm. Ini sisa ‘daging’ head-nya udah tipis, terutama di bawah sitting klepnya. Perbandingan kompresinya 11,1:1,” sahut Sudirjo, mekanik di Anjany Racing.
Komponen pendukung dibiarkan standar, seperti noken as, throttle body, hingga injector. “Karena emang gak cari tenaga sebesar-besarnya."
"Mesin juga tetep adem kayak motor standar karena noken as standard, tapi torsinya besar dan tetap awet,” jelas Angga yang rajin berpetualang dengan CRF250 Rally ini.
ECU
Timing pengapian dan debit bensin diatur ulang agar motor tidak kurang asupan bahan bakar. Banyak metode yang digunakan pada motor ini, pertama dengan me-reflash ECU standar CRF250 Rally dikombinasi dengan piggyback Power Commander V (PCV).
Baca Juga: CRF250 Rally Pakai Cover Headlamp, Hindari Rp 8 Juta Melayang!
“PCV ini untuk memudahkan lagi setting bensin dari ECU yang di-reflash. Dan disempurnain pakai Autotune, dia akan terus mengubah mapping bensin sesuai dengan target AFR yang ditentukan,” jelasnya.
KABEL
Area mesin rampung, kelistrikannya juga disempurnakan dengan penggunaan beberapa tipe kabel dari Accentwire, “Pakai yang koil, negatif, E2R, E2RS, di injector, tipe Select Series, dan terakhir tipe Gahar. Ini untuk menyempurnakan dan mempercepat arus,” tunjuk Angga.
HASIL TES DYNO
Untuk mengetahui kenaikan tenaganya, CRF250 Rally ini dibawa ke Sportisi Motorsport untuk diuji di atas mesin dyno Dynojet 250i.
Dalam kedaan standar, CRF250 Rally menghasilkan tenaga maksimal 18,78 dk di 7.120 rpm dan torsi 18,95 Nm di 7.020 rpm.
Baca Juga: Honda CRF250 Rally atau BMW G 310 GS Adventure, Referensi Motor Adventure Murah