Penjualan Kendaraan Niaga Tertolong Segmen Logistik, Simak Rinciannya

Harryt MR - Sabtu, 19 September 2020 | 22:10 WIB

Kontribusi penjualan kendaraan niaga terhadap penjualan mobil secara nasional, sebesar 25,1% dari total penjualan mobil yang sebanyak 286.215 unit, sepanjang Januari-Juli 2020 (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Pasar kendaraan niaga tentunya ikut terdampak pandemi Covid-19.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Juli 2020, penjualan wholesales kendaraan niaga tercatat sebanyak 71.844 unit.

Dari angka tersebut, artinya anjlok 45,5% dibanding perolehan pada periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 131.401 unit. 

Detailnya lihat tabel data penjualan kendaraan komersial 2020 VS 2019 terlampir.

Baca Juga: First Drive Scania P 360-A 6x2 Prime Over, Mewah Serasa Sedan Eropa

Secara kontribusi penjualan kendaraan niaga terhadap penjualan mobil secara keseluruhan, terbilang cukup lumayan.

Yakni 25,1% dari total penjualan mobil yang sebesar 286.215 unit, sepanjang Januari-Juli 2020.

Harryt MR
Sepanjang Januari-Juli 2020, penjualan wholesales kendaraan niaga tercatat sebanyak 71.844 unit

Kinerja penjualan kendaraan niaga pada periode Januari-Juli 2020 dikabarkan tertolong segmen logistik, yang tetap menjadi tulang punggung kendaraan niaga nasional di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pagebluk Turut Buyarkan Nasib Penjualan Kendaraan Komersial 2020

Salah satunya dipengaruhi oleh tren belanja online, ketika pembatasan sosial diberlakukan.

Alhasil permintaan kendaraan niaga untuk segmen logistik cukup dominan.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Duljatmono, selaku Direktur Sales & Marketing, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).

"Saat ini porsi permintaan dari sektor logistik pada truk sampai 55 persen, begitu dominan,”

“Kita tentu akan terus berupaya supaya bisa survive dari tantangan ini dan mencari peluang bisnis," ungkap pria yang akrab disapa Momon ini.

Sejauh ini, penjualan kendaraan niaga tengah berjuang untuk kembali bangkit, seiring mulai bergeliatnya aktifitas ekonomi.

“Awal-awal tahun 2020 memang kita enggak berasa. Namun demikian pandemi mulai menyerang, Agustus sampai saat ini menjadikan bisnis otomotif harus suffer menahan pertumbuhan,”

“Tentu ini berat, tapi harus kita sikapi untuk terus maju,” sambung pria ramah ini.