Feeling racy juga kental dari posisi footstep yang hampir sejajar dengan posisi duduk pengendara, jadi letaknya terasa mundur dan tinggi. Kaki jadi nangkring.
Di area kaki-kaki terdapat perubahan di kedua suspensi. Upside down dan monosok kini lebih keras 10% dibanding versi sebelumnya.
Dimensi upside down juga lebih panjang, makanya tabung jadi nongol 5 mm di segitiga atas, tujuannya agar riding position tidak berubah.
Punya spesifikasi suspensi baru yang lebih kaku, membuat CBR250RR SP QS terasa lebih lincah, apalagi berat isinya hanya 168 kg.
Baca Juga: Honda CBR250RR SP QS Diuji Top Speed, Hasilnya Mentok Segini
Ditunjang pula dengan bentuk tangki bensin yang ramping, membuat berkendara dengan CBR250RR terasa lebih menyatu.
Suspensi yang lebih keras juga membuat motor ini lebih presisi saat berbelok, karena motor tidak mengayun. Untuk berubah arah secara cepat juga lebih stabil juga nurut.
Saat mengerem juga terasa bedanya, di mana bagian depan motor tidak terlalu amblas. Mengerem saat di tikungan juga terasa lebih aman, karena roda depan lebih dapat traksi.
Tapi sisi negatifnya guncangan saat melewati jalan tidak rata jadi lebih terasa, terutama di bagian belakang dari monosoknya.
Baca Juga: Honda CBR250RR SP QS Didyno, Ternyata Tenaga dan Torsi Dapat Segini