Otomotifnet.com - Mesin motor bore up jangan asal pilih piston. Sangat disarankan memakai tipe forging ketimbang casting.
Bukan tanpa alasan, karena hal ini berkaitan dengan durability.
Sebab mesin bore up biasanya memiliki kompresi tinggi yang pengaruh pada suhu mesin.
Makanya peran pelumasan di motor-motor yang sudah bore up jadi lebih tinggi juga.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Honda Vario 125 Mau Bore Up, Pakai Piston Apa?
"Kalau pelumasan jarang diganti efeknya lama-lama oli bisa berkurang kualitasnya dan bikin mesin jadi jebol," buka Ricard Riesmala owner A2 Speed di bilangan Joglo, Jakarta Barat.
"Piston casting itu biasanya pasti bakal hancur dan masuk ke dalam mesin jika jebol. Ini efeknya bisa banyak part yang ganti," terangnya lagi.
Sementara jika piston forging paling hanya macet saja dan bikin boring liner jadi baret.
"Meskipun sama-sama memerlukan biaya penggantian, setidaknya tidak separah kalau piston casting yang pecah," terangnya lagi.
Buat yang belum paham, piston forging dibuat dengan teknik ditempa seperti pedang, piston forged ditempa dan dibentuk dari bahan menjadi berbentuk piston.
Karena prosesnya ini, piston forged terbukti lebih kuat menahan gebukan kompresi.
"Bobotnya juga lebih ringan, makanya motor-motor balap pasti pakai piston forged ini," lanjutnya lagi.
Sementara piston casting dibuat dengan cara dicetak.
Baca Juga: Mesin Bore Up Wajib Diimbangi Oli Berkualitas, Antisipasi Penguapan Lebih Cepat
Secara harga memang piston casting lebih murah, tapi kualitas dalam menahan kompresi tinggi untuk motor-motor bore up tentu tidak sebaik piston forging.
"Di mesin ada istilah fatigue piston, kondisi dimana piston sudah tidak mampu menahan beban tinggi kompresi mesin yang bikin piston jadi pecah," lanjutnya.
"Untuk piston-piston jenis forging dia jelas lebih kuat dalam menghadapi fatigue piston ini," tutup Ricard.