Otomotifnet.com – Oli mesin yang kualitasnya baik, ternyata bukan hanya yang mampu melindungi komponen bergerak di dalam mesin.
“Tapi juga punya sifat detergensi dan membantu mengurangi panas mesin,” beber Hanifuddin, peneliti dari Lemigas (Lembaga Penilitian Minyak Bumi dan Gas).
Selain itu, oli mesin yang bagus juga biasanya tahan terhadap oksidasi, yang dapat menyebabkan munculnya oil sludge.
Nah, di pasaran kan oli mesin pilihannya sangat banyak, dimana masing-masing merek mengklaim produk mereka terbaik.
Baca Juga: Cairan Ini Mampu Cegah Oli Mesin Mengalami Oksidasi Pasca Gurah!
Pastinya ini membuat kita bingung untuk memilih produk mana yang terbaik buat mesin mobil kesayangan.
Kalau hanya mendengar omongan dari sana-sini, belum tentu juga kebenarannya.
Tapi santuy aja sob, sebab Hanifuddin mau berbagi trik sederhana dalam mengetahui kualitas suatu oli bagus atau tidaknya.
Misal yang tadinya kita pakai produk merek A, lalu ingin diganti pakai merek lain dengan viskositas dan tingat mutu yang sama (API service).
Nah, kita bisa menguji atau membandingkan antara yang merek A dengan merek lain tersebut, mana yang paling baik kualitasnya.
“Cara paling sederhana dan bisa dilakukan sendiri, yakni dengan memanaskan kedua oli tadi ke dalam oven sampai suhu sekitar 200 derajat Celcius,” ujar pria yang sudah meneliti pelumas sejak 2006 ini.
Sebelumnya, masing-masing oli ditaruh ke dalam wadah gelas yang tahan terhadap suhu tinggi.
O iya, kata Hanif (sapaan akrabnya), cara ini juga sering ia lakukan saat menguji kualitas sebuah oli mesin.
Baca Juga: Mobil Lama Tak Dipakai, Jika Mesin Gak Rajin Dipanaskan, Ini Resikonya
“Tinggal kita perhatikan, oli mana yang warnanya berubah lebih cepat, yaitu biasanya berubah menghitam.”
“Itu tandanya oli tersebut kemampuan menahan oksidasi dan panasnya kurang bagus,” tukas Hanif.
Masih menurut Hanif, umumnya jenis oli yang mengandung PAO + Ester, tidak cepat berubah warna ketika dipanaskan pada suhu tinggi.
Selain itu, ia punya kemampuan mencegah friksi yang lebih baik dibanding jenis di bawahnya, baik yang mineral, semi sintetis maupun sintetis (Grup 1,2 dan 3).
“Makanya oli jenis ini biasanya lebih mahal dibanding yang grup 3,2 dan 1,” tutupnya.
O iya, trik ini bisa juga diterapkan ketika kita ingin mengetahui apakah oli yang dibeli asli atau KW, misalnya dari merek dan tipe yang sama.
Dengan catatan, kita punya oli pembanding yang dijamin keasliannya. Wah, boleh juga tuh triknya!