Ini membuat Qooder tidak bisa miring secara natural seperti motor umumnya. Mungkin tekanan anginnya perlu dikurangi ya?
Beda dengan sistem hydraulic belakang yang malah empuk jadi nyaman, jalan rusak sama sekali tidak terasa, untuk pengendara berbobot 58 kg ini sudah terasa cukup.
Namun karena sistemnya tidak dilengkapi per, jadi tidak ada pembalik bantuan saat rebound. Hasilnya ketika melewati jalan bergelombang secara cepat rebound-nya jadi terlalu lama, sehingga terasa keras karena hydraulic belum kembali ke posisi semula tapi sudah mendapat tekanan kembali secara terus-menerus. Efeknya bantingan jadi terasa keras.
Sama kasusnya saat melewati polisi tidur, jika dilewati dengan perlahan maka keempat hydraulic-nya memberikan redaman yang sangat nyaman dan lembut. Lain cerita ketika dilewati secara cepat, bantingannya langsung keras seperti mobil ceper!
Baca Juga: Qooder Dijejali Mesin Matic 400 cc, Pakai 3 Buah Belt Berbahan Carbon
Ini karena karakter hydraulic yang akan menjadi keras ketika ditekan secara cepat, seperti bagasi mobil yang ketika ditekan cepat maka akan menahan tidak langsung amblas.
Tapi bagi calon konsumen atau bagi yang sudah memiliki Qooder tidak perlu khawatir, karena keempat hydraulic-nya dilengkapi pentil untuk menyesuaikan tekanan angin suspensinya agar sesuai dengan karakter pengendara.
Itu soal suspensi, bagaimana dengan keberadaan empat rodanya? Ternyata memberikan keuntungan tersendiri, tentu saja memberikan kestabilan dan cengkeraman ekstra.
Kebetulan OTOMOTIF juga mencobanya keluar kota, tepatnya ke Lembang, Bandung. Di perjalanan sejak Waduk Wanayasa hingga Lembang diguyur hujan lebat, ternyata pakai Qooder tetap bisa meliuk kencang di tikungan tanpa takut terpeleset atau slip.
Baca Juga: Qooder Mirip Mobil, Punya Empat Roda, Apakah Bisa Masuk Tol?