Karakter Himalayan lebih banyak bermain di putaran rendah, bahkan 6.500 rpm sudah masuk ke red line.
Baca Juga: G 310 GS, 390 Adventure, Dan Himalayan Ini Beda Riding Positionnya
Jadi untuk cruising cukup bermain di putaran 2.000-5.000 rpm saja. Karena ketika bermain di putaran tinggi, akan terasa vibrasi yang muncul dari putaran mesinnya.
Asyiknya motor ini punya perbandingan kompresi hanya 9,5:1, artinya dapat meminum bahan bakar RON rendah, cocok untuk adventure yang sulit mendapatkan bahan bakar bagus.
Sementara BMW G 310 GS punya karakter tenaga yang sedang, tidak terlalu bertenaga tapi juga tidak lemot.
Di bawah 5.000 rpm tarikannya agak berat, tapi setelah itu responsif dan dibarengi suara ngorok dari throttle body, setiap gas dibuka motor langsung melaju dan membuat suspensi depan naik.
Tenaga terus terasa sampai limiter di kisaran 10.500 rpm.
Baca Juga: BMW G 310 GS Ditawari Wheelset Jari-jari dari California, Makin Adventure!
Ketika melahap medan off-road tenaga mesinnya terbilang cukup, gampang untuk mendaki medan berbatu.
Bahkan jika buka gas berlebihan, gampang membuat roda belakang melintir. Maklum G 310 GS tidak dilengkapi traction control.