G 310 GS, 390 Adventure, dan Himalayan Performa Diadu, Siapa Tercepat?

Fariz Ibrahim,Antonius Yuliyanto - Minggu, 1 November 2020 | 22:40 WIB

Ketiga sport adventure Rp 100 jutaan ini punya mesin yang berbeda (Fariz Ibrahim,Antonius Yuliyanto - )

Otomotifnet.com - Persaingan medium adventure, 300-400 cc dengan harga kisaran Rp 100 juta memang menarik.

Di kelas ini ada KTM 390 Adventure, BMW G 310 GS dan Royal Enfield (RE) Himalayan.

Bagaimana dengan performa mesin ketiganya jika diadu? Ternyata dapur pacu ketiganya beda performa dan karakter.

KTM 390 Adventure bermesin 373,2 cc DOHC 4 katup pendingin cairan dengan bore x stroke 89 x 60 mm.

Klaim tenaga maksimalnya 43 dk di 9.000 rpm dengan torsi 37 Nm di 7.500 rpm.

BMW G 310 GS pakai mesin 313 cc DOHC 4 katup berpendingin cairan yang memiliki klaim tenaga maksimum 33,5 dk di 9.500 rpm dan torsi maksimal 28 Nm pada 7.500 rpm. Diameter bore x stroke 80 mm x 62,1 mm.

RE Himalayan mesinnya paling besar, 411 cc 1 silinder SOHC 4 katup air dan oil cooled.

Ukuran bore & stroke 78 mm x 86 mm dengan klaim tenaga maksimal 24,5 dk pada 6.500 rpm dan torsi 32 Nm di 4.250 rpm.

Meski punya kapasitas mesin paling besar, tapi saat dikendarai Himalayan paling kalem sesuai klaim tenaga maksimal.

 

Karakter Himalayan lebih banyak bermain di putaran rendah, bahkan 6.500 rpm sudah masuk ke red line.

Baca Juga: G 310 GS, 390 Adventure, Dan Himalayan Ini Beda Riding Positionnya

F. Yosi/otomotifnet.com
Radiator KTM 390 Adventure Lumayan bekerja ekstra, pasalnya mesin ini cukup panas

Jadi untuk cruising cukup bermain di putaran 2.000-5.000 rpm saja. Karena ketika bermain di putaran tinggi, akan terasa vibrasi yang muncul dari putaran mesinnya.

Asyiknya motor ini punya perbandingan kompresi hanya 9,5:1, artinya dapat meminum bahan bakar RON rendah, cocok untuk adventure yang sulit mendapatkan bahan bakar bagus.

Sementara BMW G 310 GS punya karakter tenaga yang sedang, tidak terlalu bertenaga tapi juga tidak lemot.

Di bawah 5.000 rpm tarikannya agak berat, tapi setelah itu responsif dan dibarengi suara ngorok dari throttle body, setiap gas dibuka motor langsung melaju dan membuat suspensi depan naik.

Tenaga terus terasa sampai limiter di kisaran 10.500 rpm.

Baca Juga: BMW G 310 GS Ditawari Wheelset Jari-jari dari California, Makin Adventure!

F. Yosi/otomotifnet.com
KTM 390 Adenture punya mesin yang paling bringas

Ketika melahap medan off-road tenaga mesinnya terbilang cukup, gampang untuk mendaki medan berbatu.

Bahkan jika buka gas berlebihan, gampang membuat roda belakang melintir. Maklum G 310 GS tidak dilengkapi traction control.

Mesin berperbandingan kompresi 10,6:1 ini ternyata cepat panas namun juga cepat dingin.

Ketika bermacet-macetan atau berhenti di lampu merah, suhunya bisa mencapai 104,5° C, tapi segera turun jadi 85-95° C ketika kembali melaju.

Dan enaknya lagi, area kaki tidak panas, salah satunya karena konstruksi lubang knalpot di sisi belakang kepala silinder.

 Baca Juga: KTM 390 Adventure Dites Dalam Dan Luar Kota, Segini Konsumsi BBM-nya

Dok. Otomotif
Mesin BMW G 310 GS punya suara yang cukup kasar

Minusnya suara mesin terbilang kasar, mirip keteng kendur, bahkan suara knalpotnya lebih halus. Positifnya perpindahan gigi 6 percepatannya cukup halus.

Geser ke KTM 390 Adventure, ini yang paling bertenaga di antara ketiga motor ini. Torsinya terasa mulai kuat di kisaran 4.000 rpm.

Kalau di bawah 4.000 rpm motor terasa ndut-ndutan. Yang justru bikin kurang nyaman saat dipakai merayap di jalur off road, jadi meredamnya harus sering main setengah kopling.

Positifnya, saat digas penuh, motor yang pakai teknologi ride by wire ini sangat responsif.

Tapi terasa sedikit vibrasi di footstep dan joknya pada rpm tertentu, ditambah ada hawa panas di area paha saat sedang berhenti.

Baca Juga: Royal Enfield Himalayan, Moge 411 Cc, Digas Top Speed Mentok Segini

Dok. Otomotif
BMW G 310 GS punya karakter tenaganya yang sedang, tidak terlalu lemot tapi juga tidak terlalu bertenaga

Dengan performa mesin tinggi, catatan akselerasi 390 Adventure yang dites menggunakan Racelogic jadi yang tercepat.

Misal untuk mencapai 0-60 km/jam hanya butuh 2,8 detik saja, G 310 GS 3,3 detik, dan Himalayan 3,9 detik.

Lalu jarak 0-201 meter 390 Adventure menempuh dalam waktu 9,3 detik, sedangkan G 310 GS 10,2 detik, dan Himalayan butuh waktu 11 detik. Data lengkap simak tabel di bawah.

Dok. Otomotif
Royal Enfield Himalayan punya karakter tenaga yang smooth dan bermain di putaran rendah

Data Tes BMW G 310 R:
0–60 km/jam: 3,3 detik
0–80 km/jam: 4,9 detik
0–100 km/jam: 7,4 detik
0–100 m: 6,7 detik (@91 km/jam)
0–201 m: 10,2 detik (@113,6 km/jam)
0–402 m: 16,3 detik (@125,7 km/jam)
Kecepatan di spidometer: 147 km/jam
Kecepatan di Racelogic: 145,7 km/jam
Konsumsi bensin: 25 km/liter

Data Tes Royal Enfield Himalayan:
0-60 km/jam   : 3,9 detik
0-80 km/jam   : 6,6 detik
0-100 km/jam  : 10 detik
0-100 m       : 7,1 detik (@83,6 km/jam)
0-201 m       : 11 detik (@100,4 km/jam)
0-402 m       : 17,7 detik (@121 km/jam)
Top speed di spidometer: 130 km/jam
Top Speed di Racelogic : 130 km/jam
Konsumsi bensin: 30,2 km/liter

Data Tes KTM 390 Adventure:
0-60 km/jam: 2,8 detik
0-80 km/jam: 3,9 detik
0-100 km/jam: 5,9 detik
0-100 m: 6,1 detik (@101,9 km/jam)
0-201 m: 9,3 detik (@123,8 km/jam)
0-402 m: 11,7 detik (@143 km/jam)
Top speed di spidometer: 163 km/jam
Top speed di Racelogic: 156,1 km/jam
Konsumsi bensin: 27,1 km/liter