Toyota Fortuner Over Kredit Enggak Bilang Leasing, Hakim Vonis 1 Tahun 10 Bulan Penjara

Irsyaad Wijaya - Rabu, 4 November 2020 | 09:50 WIB

Ilustrasi Toyota Fortuner TRD (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Pemilik Toyota Fortuner bernama Saprudin dinyatakan bersalah oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jambi.

Ia melanggar tindak pidana jaminan fidusia karena Fortuner miliknya Ia over kredit tanpa sepengetahuan pihak leasing.

Putusan dibacakan oleh majelis hakim yang diketuai Yandri Roni pada sidang yang berlangsung, (3/11/2020).

"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Saparudin bin Safar oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 tahun dan 10 bulan," ucap hakim Yandri Roni saat membacakan amar putusan.

Baca Juga: Beredar, Larangan Over Kredit Kendaraan, Penjual dan Pembeli Bakal Disanksi

Putusan majelis hakim ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yang mengajukan agar terdakwa dihukum dengan pidana penjara selama dua tahun.

Serta denda Rp 1 juta subsider tiga bulan kurungan.

Majelis hakim menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana sebagai mana dalam dakwaan yang diatur dan diancam pidana pada pasal 36 Jo Pasal 23 ayat (2) UU No. 42 Tahun 1999 tentang jaminan Fidusia.

Atas putusan itu terdakwa melalui penasehat hukumnya menyampaikan fikir-fikir.

Hal yang sama juga disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Saudara punya waktu untuk fikir-fikir selama tujuh hari untuk menerima atau melakukan upaya hukum lain."

"Hal yang sama juga diberikan kepada jaksa penuntut umum," kata hakim Yandri Roni.

Dalam dakwaan jaksa disebutkan bahwa Saprudin mengajukan pinjaman senilai Rp 431.350.000 dengan jaminan satu unit Toyota Fortuner warna hitam metalik Nopol BH 1963 MJ kepada PT. MNC FINANCE Cabang Jambi.

Baca Juga: Mobil Over Kredit Diboyong Wajib Bikin Laporan, Antisipasi Asuransi Hangus

Lalu diterbitkannya Sertifikat Jaminan Fidusia dengan Nomor : W5.00089499.AH.05.01 TAHUN 2018 tanggal 30 Juli 2018. JAM : 10:54:30. yang diterbitkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Jambi yang diajukan oleh penerima Fidusia PT. MNC Finance Cabang Jambi.

Dengan ketentuan angsuran senilai Rp 9.773.000 setiap bulannya selama 48 kali angsuran.

Namun dalam perjalanannya terdakwa hanya melakukan tujuh kali angsuran.

Belakangan juga diketahui bahwa terdakwa telah mengalihkan Toyota Fortuner dengan jaminan fidusia itu kepada pihak lain tanpa sepengetahuan pihak PT MNC Finance.

Atas perbuatannya ini pihak PT MNC Finance kemudian membuat laporan ke Ditreskrimsus Polda Jambi dengan nilai kerugian yang dialami mencapai Rp 300 juta.

Sumber: https://jambi.tribunnews.com/2020/11/03/gara-gara-mobil-kredit-over-bawah-tangan-saprudin-warga-jambi-divonis-penjara-setahun-10-bulan?page=all