Mandiri Tunas Finance (MTF) Bukukan Laba Operasional Rp 406,5 miliar

Harryt MR - Rabu, 4 November 2020 | 22:00 WIB

Terhitung sejak Januari-September 2020, MTF berhasil membukukan laba operasional Rp 406,5 miliar. Serta menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 12,3 triliun (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Industri pembiayaan kendaraan turut terdampak pandemi Covid-19.

Kendati demikian, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berupaya mempertahankan posisi keuangannya agar tetap kuat, yang tercermin dalam Laporan Keuangan per 30 September 2020.

Terhitung sejak Januari-September 2020, MTF berhasil membukukan laba operasional Rp 406,5 miliar. Serta menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 12,3 triliun.

“Meski harus bersikap selektif dan hati-hati, kami tetap menjalankan penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor di masa krisis,” ungkap Armendra, Direktur Keuangan MTF.

Lebih lanjut, Armendra merinci, pembiayaan baru tersebut terutama diberikan pada segmen mobil baru sebesar 74,1% atau sebesar Rp 9,1 triliun.

Baca Juga: Tak Kendor, Semester Pertama 2020 MTF Salurkan Kredit Rp 8,84 Triliun

“Kami juga mencatatkan pendapatan total sebesar Rp 1,99 triliun, yang sebagian besar (82,2%) diperoleh dari pendapatan bunga bersih,”

“Dengan efisiensi biaya yang ketat dan pemilihan sumber pendanaan yang tepat, per akhir triwulan III 2020 kami masih dapat membukukan laba operasional Rp 406,5 miliar,”

“Namun karena masih tingginya beban biaya, MTF masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp 54 miliar,” sambungnya, melalui keterangan tertulis.

Masih menurutnya, dampak pandemi Covid-19 terhadap MTF terlihat dengan turunnya secara signifikan pembiayaan baru di bulan April dan Mei 2020.

Namun mulai Juni hingga September, terjadi tren peningkatan pembiayaan setiap bulan, antara 13-15%.

Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengatasi persoalan pandemi Covid-19 dan perekonomian.

“Antara lain dengan keseriusan menghadirkan vaksin pada akhir tahun 2020, relaksasi terhadap penerapan kebijakan PSBB, dan penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)," imbuh Armendra menambahkan.

Armendra kembali menjelaskan, kinerja keuangan MTF hingga akhir triwulan III 2020 di tengah pandemi ini, didukung oleh sejumlah faktor.

“Yakni efektivitas pelaksanaan restrukturisasi kredit dengan fokus pada repayment rate, portfolio kredit terjaga dengan baik di tengah penurunan kualitas kredit,”

“Serta pengelolaan likuiditas yang optimal, dengan memastikan liabilitas jangka pendek dan menengah dapat dipenuhi dengan baik,” bebernya lagi.

Baca Juga: Restrukturisasi Kredit MTF Capai Rp 12 Triliun Pada Semester Satu 2020

MTF ditegaskan Armendra, tetap berkomitmen dalam mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Melalui perannya dalam membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan kendaraan bermotor.