Shell Eco-Marathon, Pendorong Mahasiswa Ciptakan Kendaraan Irit

Rendy Surya - Senin, 7 Desember 2020 | 21:55 WIB

3 tim mahasiswa Indonesia dengan mobil hemat energinya setelah menjuarai Drivers World Championship Regional Asia di Singapura pada 2018 (Rendy Surya - )

Berawal dari 9 tim yang berpartisipasi dalam kategori internal combustion (mesin pembakaran dalam dengan bahan bakar bensin, diesel, ethanol dan gas alam terkompresi).

Pada tahun 2020 ini bertumbuh menjadi 16 team untuk kategori internal combustion dan 15 team dengan kategori mobil listrik dan hydrogen fuel cell.

Indonesia juga berhasil memukau khalayak dunia di ajang Drivers’ World Championship (DWC) sebagai perwakilan regional Asia.

Dalam kesempatan yang berbeda, tim Sapuangin dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan tim Bumi Siliwangi 4 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) bahkan berhasil meraih gelar juara dengan mengalahkan tim pesaing dari Kanada, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa.

Shell
Shell Eco-Marathon 2018- Tim Bumi Siliwangi

Pencapaian tim-tim Indonesia sampai saat ini telah menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia adalah generasi yang kompetitif, gigih, dan inovatif.

Tentunya jumlah peserta tim dan institusi pendidikan yang ikut bagian dalam inovasi transportasi di Indonesia mengalami peningkatan besar dari tahun ke tahun, saat ini terdapat sekitar 80 tim dari 45 institusi pendidikan yang sudah memiliki inovasi di bidang mobil hemat energi.

Dukungan dari pemerintah dengan menghadirkan Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) yang mengadopsi model dan peraturan SEM pada tingkat nasional, memberikan kesempatan kepada lebih banyak lagi tim dan institusi pendidikan untuk menguji hasil inovasi mereka sebagai persiapan untuk berkompetisi di ajang regional dan global lainnya, seperti SEM Asia dan Drivers’ World Championship (DWC).

Edwin Koo
3 tim mahasiswa Indonesia dengan mobil hemat energinya setelah me juarai Drivers_ World Championship Regional Asia di Singapura pada 2018