Mobil Transmisi CVT Kerap Loyo di Tanjakan, Pakar Beberkan Sebabnya

Irsyaad Wijaya,Radityo Herdianto - Jumat, 18 Desember 2020 | 09:25 WIB

Tampak petugas dan warga tengah membantu mendorong serta mengganjal kendaraan pemudik yang mogok di jalur tanjakan Kamojang-Ibun. (Foto Humas Polda Jabar ) (Irsyaad Wijaya,Radityo Herdianto - )

Otomotifnet.com - Mobil dengan transmisi CVT kerap dianggap loyo ketika di tanjakan.

Pakar Safety Driving, Jusri Pulubuhu, Founder and Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) pun membeberkan penyebabnya.

Ia menekankan, mobil transmisi CVT susah nanjak lebih disebabkan karena driving behavior pemilik mobil yang tidak sesuai aturan.

"Bawa muatan overload menambah beban tarik ke belakang yang menyulitkan mobil menanjak," sebut Jusri beberapa waktu lalu.

Baca Juga: DFSK Glory 580 Dikeluhkan Enggak Kuat Nanjak, Transmisi CVT Memang Ada Lebih dan Kurangnya

F Yosi
DFSK Glory 560 1.5T Transmisi CVT-nya Dieksplor Tuntas, Hasilnya Bikin Geleng-Geleng Kepala

Menurut Jusri, transmisi CVT tidak didesain untuk menahan beban besar berbeda dengan transmisi matik konvensional.

Efeknya beban kerja transmisi CVT jadi lebih berat untuk menyalurkan tenaga ke roda penggerak.

"Juga cara stop and go di tanjakan yang salah seperti menggantung pedal gas untuk menahan posisi mobil," tambah Jusri.

"Seharusnya kalau berhenti di tanjakan injak pedal rem atau aktifkan rem parkir," sambung Jusri.