Mobil Modern Punya Fitur Stability Control, Cek Aktif atau Mati Perlu Angkat Roda

Irsyaad Wijaya,Radityo Herdianto - Kamis, 31 Desember 2020 | 17:30 WIB

Servis berkala DFSK Glory 560 (Irsyaad Wijaya,Radityo Herdianto - )

Otomotifnet.com - Rata-rata, mobil modern saat ini sudah dibekali beberapa fitur canggih seperti stability control.

Untuk tiap pabrikan menamakan fitur tersebut juga berbeda-beda, seperti Electric Stability Control (ESC) atau Vehicle Stability Assist (VSA).

Namun intinya tetap sama, berfungsi mencegah mobil kehilangan kendali terutama saat manuver di permukaan jalan yang licin.

Sugiartono, Technical Manager PT Sokonindo Automobile menjelaskan bagaimana cara sistem stability control bekerja dengan baik atau tidak.

sBaca Juga: Yuk, Kenali Keunggulan Sistem Electronic Stability Control

Bimo SS/Otomotif
Butuh berkendara agresif? Silahkan matikan fitur stability control yang ada di sisi kanan dasbor

"Mobil harus diangkat pakai stall sampai setidaknya keempat roda menggantung," buka Sugiartono.

"Lalu coba injak pedal gas dan perhatikan putaran roda penggerak," sambung Sugiartono.

Memang awalnya roda akan berputar mengikuti peningkatan putaran mesin mobil.

Tapi saat fitur stability control aktif, tidak lama akan muncul bunyi getaran 'drrrrrt' dan roda seketika berhenti.

"Karena speed sensor mendeteksi ban mengalami selip, putaran roda penggerak lebih cepat daripada roda lainnya," terang Sugiartono.

"Dari sistem stability control memerintahkan rem ABS bekerja mengerem roda penggerak supaya sinkron dengan roda yang tidak bergerak," lanjut Sugiartono.

Selain rem ABS yang bekerja menyamakan putaran keempat roda, ECU mesin juga diintervensi untuk membatasi output.

"Sudah pasti kalau diinjak pedal gas awalnya putaran mesin naik, tiba-tiba tertahan kalau stability control aktif," jelas Sugiartono.

"Kalau stability control mati, putaran roda penggerak dan mesin tetap jalan terus," tutup Sugiartono.