Otomotifnet.com - HTM AMO, prototipe motor listrik dari PT Asean Motor International (AMI), Agen Pemegang Merek (APM) APPKTM dan HTM.
Motor listrik berbentuk skutik ini dibekali baterai lithium 60 Volt 20 Ah serta motor penggerak 2.000 Watt.
Klaim dari pabrikan, HTM AMO bisa menempuh jarak hingga 60-80 kilometer dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Hengky Lesmana, Marketing Director AMI mengatakan, motor listrik HTM AMO nantinya bakal diproduksi secara massal dalam waktu dekat.
Baca Juga: Elvindo, Motor Listrik Murah Rakitan Tangerang, Tengok Spesifikasinya
"Ini baru prototipe kalau misalnya izin dan persyaratannya sudah lengkap, kita akan launching di tahun ini," kata Hengky saat dihubungi, (20/1/21).
"Menurut saya di pertengahan Juni ini kalau tidak meleset," ucap Hengky.
Dirinya membeberkan, agar legal untuk dibawa di jalan raya, pihaknya sudah mengajukan sertifikat uji tipe kepada Kementerian Perhubungan.
Serta melakukan beberapa pengembangan sebelum akhirnya prototipe motor listrik HTM AMO ini siap dipasarkan.
"Prototipe hampir final seandainya ada perubahan paling hanya minor saja. Yang pasti harga di bawah Rp 20 juta On The Road," katanya.
Melirik spesifikasinya, baterai motor listrik HTM AMO membutuhkan waktu 4 jam untuk pengecasan dari 0 sampai 100 persen.
Kemudian, sistem manajemen baterai menggunakan perlindungan sirkuit pendek BMS, membuat pemilik yakin soal keamanan baterai dan bisa dilepas dimanapun serta mengisi daya dalam situasi apapun.
Selain itu untuk fitur, motor listrik ini dibekali lampu depan proyektor dengan lampu LED di sekeliling modern dan unik.
Baca Juga: Motor Listrik Selis E-MAX Dikuliti, Harga Suku Cadang dan Pajak Tahunan Segini
Serta lampu belakang LED dan sistem cruise control yang mampu mengontrol hingga tiga mode kecepatan.
"Dia ada tiga level kecepatan, untuk speed 1 maksimal 35 km/jam, speed 2 maksimal 45 km/jam dan speed 3 maksimal 60 km/jam," tuturnya.
Pada sistem pengereman, motor listrik HTM AMO sudah didukung disc brake untuk roda depan dan belakang.
Secara keseluruhan, Hengky menerangkan meski sebagian besar komponen motor listrik masih berasal dari luar negeri, Ia memastikan untuk perakitan dilakukan di Indonesia.
"Memang ada beberapa komponen dari luar, tetapi lama-lama akan ada transfer pengetahuan dan teknologi. Seperti aksesori dan perakitan sudah di dalam negeri semua," terangnya.