Saat akan memasuki tikungan, pembalap akan melakukan hard braking untuk mengurangi putaran roda belakang bahkan sampai tidak berputar lagi.
Hard braking ini lebih banyak memakai rem belakang, bukan rem depan seperti sekarang.
Pengereman itu bikin ban sliding dan bagian belakang motor akan keluar dari line sebelum keluar dari tikungan untuk berakselerasi lagi.
Berhasil tidaknya teknik ini ya dari skill sang pembalap, lebih bersifat manual alias bukan faktor elektronik.
Baca Juga: Lorenzo Ingin Yamaha Lakukan Improvisasi, Agar Bisa Lakukan Late-Braking
Teknik ini memang berbahaya karena bisa bikin pembalap mengalami high side crash saat mencoba berakselerasi lagi.
Bayangkan, ban belakang lagi sliding, tiba-tiba betot gas, kalau tekniknya tidak benar apesnya bisa crash.
Sementara di zaman sekarang, sistem pengereman motor dengan perangkat elektronik sudah sangat canggih.
Engine brake-nya lebih canggih, ada juga kontrol traksi (traction control) dan banyak fitur lainnya yang mengontrol penuh putaran ban belakang.