Ubahan Mesin Turbo Bisa Minum BBM Oktan Rendah, Efek Samping Ditanggung

Irsyaad Wijaya,Radityo Herdianto - Senin, 22 Februari 2021 | 11:55 WIB

Mesin turbo K6A 660 cc menggantikan mesin F10A 1.000 cc (Irsyaad Wijaya,Radityo Herdianto - )

Otomotifnet.com - Mesin turbo sekalipun ternyata masih bisa memakai BBM oktan rendah.

Resya Napitupulu, pemilik bengkel Speedcraft Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat mengatakan mesin turbo tidak melulu harus menggunakan BBM oktan tinggi jika dirasa mahal.

"Bisa saja mobil mesin turbo pakai BBM oktan rendah, tapi ada penyesuaian," tekan Resya saat ditemui.

"Ini berlaku untuk mesin turbo bawaan pabrik atau mesin biasa tambah turbo," tambah Resya.

Penyesuaian yang dimaksud adalah dengan memundurkan timing pembakaran saat piston berada di posisi titik mati atas (TMA).

Baca Juga: Pasang Turbo ke Mesin Standar Tanpa Ubah Jeroan, Apa Aja yang Nempel?

Masmun Sukses Motor
Sistem Variable Valve Timing atau VVT di mesin modern

Perubahan timing dilakukan dengan remap ECU bawaan yang di-adjust secara custom.

Normalnya, BBM oktan rendah akan meledak duluan sebelum TMA jika kompresi mesin terlalu tinggi.

"Supaya bahan bakar tidak meledak duluan, timing dilambatkan supaya berbarengan," terang Resya.

Namun perubahan seperti ini bukan tanpa efek samping atau masalah.

"Performa mesin pasti drop, tidak seperti kondisi normal, juga boros bahan bakar karena pembakaran tidak maksimal," ujar Resya.

Dok. OTOMOTIF
Aplikasi piggyback Unichip Dasetk Q4, untuk atur ulang setingan bensin dan timing pengapian.