Mobil Dengan Rasio Kompresi Mesin Tinggi, Haram Pakai Busi Nickel?

Andhika Arthawijaya - Jumat, 26 Februari 2021 | 23:20 WIB

Busi NGK G-Power LKAR6AGP dengan center electorde berbahan platinum, untuk mesin modern berkode NR dari Toyota dan Daihatsu (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com – Umumnya pada mobil-mobil keluaran sekarang, rasio kompresi mesinnya disetting lebih tinggi dibanding mobil keluaran lama.

Hal tersebut guna mendapatkan performa yang lebih baik, namun konsumsi atau pemakaian bahan bakarnya bisa lebih efisien.

Namun konsekuensinya, mesin dengan rasio kompresi tinggi cenderung memiliki suhu yang lebih panas dibanding mesin generasi lama.

Sehingga pabrikan harus menyesuaikan komponen yang digunakan, termasuk busi.

Baca Juga: Lupa Kapan Ganti Busi, Bila Ketemu Tanda-Tanda Ini, Segera Ganti!

Tingkat kekerasan dan titik lebur beragam material busi

Diko Oktaviano selaku Technical Suport di PT NGK Busi Indonesia menjelaskan, bahwa ruang bakar memiliki kondisi yang sangat ekstrem.

“Hal itu disebabkan oleh siklus perubahan temperatur panas dan dingin yang berulang dan sangat cepat,” jelasnya.

Nah, mesin-mesin modern yang punya rasio kompresi tinggi, temperaturnya lebih dahsyat lagi.

Maka saat proses pembakaran, lanjut Diko, aliran listrik bervoltase tinggi dan proses ledakan yang berlangsung secara terus menerus di ruang bakar, dapat mengakibatkan korosi pada material elektroda busi.