Otomotifnet.com - Salam kenal Mas Aant, saya butuh pengarahan supaya yang mau saya lakukan ini tidak salah dan tidak membuang waktu dan biaya.
Saya pengguna Bajaj Pulsar 180 DTS-i, berhubung motor sudah dipakai 5 tahun saya ada rencana untuk mengganti beberapa part di sepeda motor saya, dan yang mau saya tanyakan adalah:
1. Apakah usia sepeda motor sudah dipakai selama 5 tahun sudah perlu dioverhaul?
2. Apakah aman bila piston set dan karburator dari Bajaj Pulsar 220 DTS-i saya pasang di motor saya?
Baca Juga: Bajaj Pede Ngebut di Tol JORR, Nekat Lawan Arah, Sopir Beberkan Kronologinya
3. Apakah aman bila saya memasang busi modifikasi? Bila aman spesifikasi harus seperti apa?
4. Apakah kampas kopling harus diganti, karena sering terjadi kendala saat shift gear up dan terkadang gear down sendiri tanpa dishift?
Sementara ini dahulu mau saya tanyakan, bila ada solusi selain 4 point diatas akan saya hargai sekali karena pasti akan membantu saya yang masih awam untuk hal otomotif seperti ini.
Semoga Mas Aant sekeluarga selalu diberi kemudahan serta rejeki yang lancar.
Salam.
Alam B - by email
Jawab:
Salam kenal juga Mas Alam, semoga penjelasan saya bisa memberi pencerahan ya, sehingga waktu dan uang tak terbuang sia-sia, heheee… Dan tentu saja terima kasih untuk doanya.
1. Usia pakai 5 tahun atau sekitar 50 ribu km, memang sebaiknya dilakukan servis besar atau overhaul untuk mengambalikan performa agar seperti saat baru.
Efeknya tentu saja performa kembali fit, mesin bertenaga dan konsumsi bensin irit.
Yang dilakukan tentu saja bongkar ruang bakar, untuk membersihkan tumpukan karbon sisa pembakaran.
Baca Juga: Yamaha NMAX Error Keluar Kode 42, Ini Cara Mudah Mengatasinya
Setelah 5 tahun pasti kerak sudah cukup tebal, apalagi jika sering menggunakan Premium.
Dengan dibongkar dan dibersihkan, ruang bakar bersih sehingga pembakaran kembali normal.
Jika tumpukan kerak tebal, saat pembakaran akan terganggu, karena bensin bisa saja terbakar oleh kerak yang membara, bukan oleh busi sehingga tenaga jadi loyo karena timing tak tepat atau terjadi knocking/ngelitik.
Saat dibongkar, sekalian juga dicek kondisi ring, piston dan silinder. Pastikan piston dan blok dan piston tak baret dan kerenggangan masih dalam batas normal.
Sayang saya tak punya data celah maksimal piston dan blok, begitu juga dengan celah ring Pulsar.
Pekerjaan selanjutnya adalah mengecek klep, pastikan enggak bocor.
Cara termudah tuangkan bensin dengan kondisi busi terpasang, jika tak ada rembesan ke inlet maupun outlet berarti masih rapat.
Bila rembes, artinya harus dilakukan skir klep agar rapat kembali.
Baca Juga: Honda PCX 160 dan Yamaha NMAX 155 Diadu Performanya, Mana yang Menang?
2. Piston dan karburator Pulsar 220F dipasang di Pulsar 180? Tentu saja bisa dan aman, dengan catatan jika pemasangan benar.
Piston Pulsar 220F 67 mm lebih besar dari standarnya 63,5 mm, jika dipasang maka kapasitas jadi 198,7 cc.
Pemasangan bisa pakai blok standar, tinggal dikorter dengan catatan ketebalan liner minimal 1,5 mm agar tetap kuat, jika kurang maka harus ganti boring ya.
Untuk karburator, mesti sesuaikan intake manifold dan setingan spuyer jika terlalu basah.
Rasakan setelah terpasang, jika tarikan berat ditambah ada asap hitam artinya pasokan bensin terlalu banyak, spuyer harus diturunkan.
3. Busi modifikasi? Apakah yang dimaksud dengan diubah ujung elektroda negatif jadi runcing? Kalau ini tentu saja aman.
Atau maksudnya pakai busi dengan kode yang beda, dengan tingkat panas beda?
Kalau untuk kebutuhan harian, saran saya cukup pakai busi standar. Beda dengan balap yang memang butuh busi dingin, karena main rpm tinggi dengan suhu mesin juga tinggi.
4. Dengan usia 5 tahun, kampas kopling juga sangat saya sarankan diganti, karena pasti sudah aus.
Efeknya tak hanya seperti yang Anda ceritakan, tapi penyaluran tenaga mesin ke roda juga jadi tak maksimal, pasti terasa tarikan tak lagi sespontan saat baru.