Busi Bisa Jadi Indikator Ruang Bakar, Warna-Warna Ini Jadi Penentunya

Fariz Ibrahim - Senin, 8 Maret 2021 | 23:15 WIB

Warna busi menentukan hasil pembakaran mesin (Fariz Ibrahim - )

“Jika warnanya hitam pekat tandanya pembakaran tidak sempurna, campuran antara bensin dan udara tidak seimbang."

"Warna hitam nya disebabkan oleh bensin yang terlalu kaya sehingga tidak terbakar habis dan menempel pada mulut busi,” ucap Udin Saipudin mekanik dari Champion Motor Accessories.

 Penyebabnya hasil pembakaran yang tidak seimbang ini bisa dari setingan karburator atau celah klep yang terlalu lebar.

"Spuyer kegedean bikin motor boros dan busi hitam, yang pasti motor memiliki akselerasi yang berat dan tercium bau bensin seiringan dengan asap hitam yang keluar dari mulut knalpot,” lanjut Anil sapaan gaulnya.

Baca Juga: Busi Kotor Boleh Disikat Pakai Sikat Ini, Tapi Kalau Berkerak?

Fariz/otomotifnet.com
Penggantian spuyer secara asal dapat membuat motor terlalu boros atau kering

Selain berwarna hitam, pada elektroda busi juga bisa menghasilkan warna putih yang juga menandakan tidak seimbangnya pembakaran.

“Jika busi berwarna putih menandakan campuran udara lebih banyak daripada bensin, kondisi seperti ini akan membuat mesin motor cepat panas dan loyo,” tutur pria aseli Betawi yang fasih berbahasa Sunda dan Jawa ini.

Fariz/otomotifnet.com
Atur setelan angin karbu skep 1 stengah putaran

Untuk keadaan pembakaran yang normal, businya akan berwarna merah bata atau kecoklatan, “Pada prinsipnya setiap karburator mempunyai aturan setelan angin seperti pada buku Graham Bell."

"Putaran angin untuk karburator skep 1 setengah putaran, jika kurang dari itu maka pilot jet kekecilan dan sebaliknya jika lebih dari 1 setengah maka pilot jet kebasahan. Sedangkan untuk karburator vakum aturan setelan anginnya 2 setengah putaran,” tutup Fajar Jaya Sukmana dari bengkel FJR.