SYM Attila Venus 125i Dipakai Harian, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Antonius Yuliyanto - Minggu, 21 Maret 2021 | 23:15 WIB

Test ride SYM Attila Venus 125i (Antonius Yuliyanto - )

Buat pindah arah secara cepat jadi terasa sedikit lebih berat.

Catatan lainnya karena ukuran bodi cukup gendut dan sudut belok setang maksimal tak terlalu besar, saat putar balik radius putarnya jadi cukup besar.

Performa

Mesin Attila 4 langkah 125 cc, tepatnya 124,6 cc, SOHC 2 katup injeksi berpendingin udara.

Pakai bore x stroke mirip skutik Honda, 52,4 x 57,8 mm, rasio kompresinya 11:1.

Tenaga maksimalnya 8,2 dk di putaran mesin 7.500 rpm dengan torsi maksimal 8,6 Nm di 6.500 rpm.

F Yosi/otomotifnet.com
Mesin SYM Attila Venus 125i, minim dari gejala gredek

Karakter penyaluran tenaga khas skutik Taiwan, untuk mulai jalan putaran mesin mesti tinggi, atau ngegerung dahulu, baru kemudian ngacir dan terasa ngisi terus sampai kisaran 80 km/jam.

Mesinnya terasa halus, dan CVT pun bebas dari gredek. Karakternya pas dan enak buat harian, karena buat stop and go atau menyalip tak terasa kekurangan tenaga dan bebas getaran.

Tapi, saat ketemu jalan kosong panjang dan memaksa melaju di atas 80 km/jam, memang kesannya jadi ngegerung kehabisan nafas.

Karakter tersebut pun tergambar dari hasil tes akselerasi pakai Racelogic, khususnya dari catatan raihan jarak, di 0-201 meter waktunya 14,1 detik dalam kecepatan 76,9 km/jam, ternyata di 402 meter yang diraih 23,2 detik, kecepatannya hanya tambah sedikit, tercatat 80,9 km/jam.

F Yosi/otomotifnet.com
Test ride SYM Attila Venus 125i