Otomotifnet.com - Jalur Pantura, kabupaten Kendal, Jawa Tengah rawan atlet lempar batu.
Para pelaku yang masih misterius ini menyasar kaca truk dan mobil pribadi yang melintas secara acak.
Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Tri Agung Suryomicho mengatakan, tercatat ada 20 aksi pelemparan batu ke kaca truk yang dilaporkan ke pihak kepolisian sejak 2019.
Katanya, aksi tersebut hingga kini masih menjadi prioritas penanganan pihaknya lantaran sudah meresahkan banyak warga.
Terutama para pengemudi truk saat melintas di Jalan Panturan Kendal.
Baca Juga: Jalur Semarang-Kendal Angker Bagi Truk, Terutama Jam 3 Pagi, Kaca Jadi Taruhan
Tri Agung membeberkan, terakhir terjadi aksi yang sama di tiga lokasi berbeda dalam satu hari.
Masing-masing di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Kendal.
Lalu di Jalan Pantura Gemuh, juga di Kecamatan Weleri pada dini hari, (12/4/21).
Tim khusus sudah dibentuk untuk memburu pelaku pelemparan kaca truk yang disebar di sepanjang Jalan Pantura.
"Kami sudah bentuk tim khusus untuk memburu pelaku pelemparan ini. Beberapa saksi mengatakan benda yang dilempar diambil kembali," ucap Tri.
"Kami menduga pelaku tidak hanya memakai batu, namun juga logam untuk memecah kaca truk," bebernya.
"Karena fakta temuan lapangan mengarah ke sana," terangnya, (13/4/21).
Lebih lanjut, jelas AKP Tri Agung, hingga kini sudah ada lima saksi yang dimintai keterangan terkait aksi pelemparan batu.
Mereka adalah korban meliputi pengemudi dan kernet truk yang melintas di Jalan Pantura Kendal.
Dua saksi di antaranya Johar Hairudin dan kernet Herman dari Bandung yang menjadi korban karena kaca truk box yang dibawanya dipecah oleh orang tak dikenal.
Baca Juga: Bus PO EKA Sasaran Pelemparan Batu, Prakkk... Kaca Retak Nyaris Pecah, Lokasi di Sragen
"Kejadian maraknya aksi pelemparan terhadap kaca truk ini kurang lebih sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir."
"Tidak hanya di Kendal, juga terjadi di Kota Semarang, Jawa Barat dan Jawa Timur," tuturnya.
Selain memburu pelaku, pihaknya juga mendalami motif pelemparan batu ke kaca truk dan mobil pribadi ini.
Tri Agung menduga ada kemungkinan dipicu oleh aksi pengemudi truk yang ugal-ugalan hingga membahayakan pengguna jalan dan warga.
Sehingga, terjadi balas dendam dengan melakukan teror pelemparan batu.
"Nah faktor-faktor ini masih kami dalami. Apakah memang ada faktor karena ulah para sopir truk yang sembarangan saat mengemudi, atau faktor lain," ucapnya.
"Karena laporan yang ada, banyak aksi truk bergoyang (oleng-red) di wilayah Pantura Kendal," katanya.
Ia mengimbau agar para pengemudi truk menghentikan aksi oleng di jalan untuk bisa membantu tim kepolisian dalam meredam aksi teror ini.
"Kami telah kordinasikan dengan Polrestabes Semarang untuk bersinergi memburu pelaku," terangnya.
"Sampai saat ini baru ada di Kendal dengan lokasi kejadian saat siang hari," ungkapnya.
Baca Juga: Bercandanya Keterlaluan! Pelempar Batu Di Tol Jakarta-Merak Ternyata Cuma Iseng
Ia berharap, peran serta masyarakat untuk membantu pengungkapan kasus dengan memberikan informasi sekecil apapun terhadap pihak kepolisian.
Lain sisi, AKP Tri Agung mengajak masyarakat Kendal agar tidak mudah terpancing provokasi berita hoaks atas aksi pelemparan yang disebar di sosial media.
Katanya, timnya sudah mendapati beberapa nama yang terbukti memberikan informasi atau kabar bohong ke ranah publik terkait aksi teror pelemparan kaca truk.
Seperti halnya diberitakan di media Facebook yang mengatakan pengemudi atau korban meninggal setelah diteror dengan pelemparan benda hingga merusak kaca truk boks.
"Kalau ada kabar sopir truk atau korban meninggal, itu hoaks. Setelah kami cek di lokasi, tidak ada kejadian itu," jelasnya.
"Yang ada, korban yaitu sopir dan kernetnya dalam keadaan sehat dan sudah dimintai keterangnnya oleh anggota," imbuhnya.
Terkait hal itu, pihaknya sudah menginstruksikan jajaran untuk menciduk pelaku pemberi kabar bohong untuk dimintai keterangnnya.
Dengan tujuan, agar tidak kembali berulah meresahkan warga dengan kabar-kabar yang tidak benar.
"Terkait pelaku teror pelemparan, sudah ada beberapa keterangan saksi. Ya diperkirakan berusia 30 hingga 50 tahun," terangnya.
"Rata-rata menggunakan motor, kemudian berhenti di pinggir jalan menanti target. Baru dilakukan aksi pelemparan dan kabur setelahnya," terangnya.
Baca Juga: Avanza Terjang Pohon di Arcamanik, Lima Hari Dirawat Pengemudi Meninggal, Ulah Kaca Ditimpuk Batu
Wakapolres Kendal, Kompol Donny Eko Listianto menambahkan, hingga saat ini jajaran kepolisian terus memburu pelaku teror pecah kaca truk.
Beberapa upaya sudah dimaksimalkan seperti membentuk tim khusus, menggalang masyarakat sekitar Pantura untuk memasang kamera pengawas tambahan dan patroli setiap hari.
Hanya saja, minimnya keterangan saksi dan beberapa bahan pendukung lainnya menyulitkan tim kepolisian untuk mengungkap pelaku aksi teror pecah kaca mobil.
Donny mengimbau kepada para pengemudi truk agar lebih berhati-hati dan waspada ketika melaju di sepanjang Jalan Pantura.
Khususnya di bagian-bagian yang sepi dan minim lampu penerangan saat malam hari.
"Sudah ada beberapa orang yang dicurigai namun masih dalam pengumpulan saksi-saksi dan bukti-bukti. Doakan semoga segera terungkap," terangnya, (13/4/21).
Aksi teror pecah kaca sebelumnya juga menyasar sebuah truk bernopol B 9017 KYV di desa Sukomulyo, Kaliwungu Selatan, Kendal sekitar pukul 12.00, (3/4/21).
Korban adalah pengemudi truk Nur Mutohar (44) warga Kampung Jenarsari Selatan, Gemuh yang melapor ke Polsek Kaliwungu.
Menurut korban, saat itu Ia mengemudikan truknya dari arah Boja menuju Weleri.
Nahas, saat berada di sekitar jembatan Sukomulyo, truk dilempar batu oleh orang tak dikenal hingga kaca depan pecah.
Pelaku diketahui mengendarai motor dalam melangsungkan aksinya.
Akibatnya, korban mengalami kerugian hingga Rp 1 juta meski tidak mengalami luka-luka.