PO Bus AKAP Kompak Naikkan Tarif, Jelang Larangan Mudik Naik 20 Sampai 50 Persen

Irsyaad Wijaya - Rabu, 21 April 2021 | 10:30 WIB

Sejumlah bus parkir di terminal bayangan Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan (Irsyaad Wijaya - )

Otomotifnet.com - Jelang pelarangan mudik lebaran 2021, sejumlah Perusahaan Otobus (PO) kompak menaikan tarif sejumlah rute tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Kenaikan tarif tiket ini terpantau di beberapa agen PO bus di terminal bayangan Ciputat, Jl Otista Raya.

Mereka menaikan tarif tiket mulai 20 sampai 50 persen untuk menutup ongkos operasional.

Salah satu agen tiket bus PO Primajasa, Larno mengatakan, kenaikan tiket ini sudah lazim jelang lebaran.

Terlebih dengan pelarangan mudik, otomatis biaya operasional akan naik sehingga menaikkan ongkos menjadi satu-satunya cara yang efektif.

Baca Juga: Kemenhub Pantau PO Bus Jelang Larangan Mudik Lebaran 2021, Antisipasi Tarif Melambung Tinggi

"Terpaksa harus naik. Karena gak ketutup jika pakai tarif normal, kasihan karyawan dan sopir," ucap Larno, (20/4/21).

"Dari PO ada kenaikkan 25 Persen hingga 40 Persen tergantung jurusan dan kelas busnya," sambung Larno saat dihubungi.

Larno menambahkan, kenaikkan tarif tiket ini diklaim sudah sesuai izin dari pemerintah.

Sehingga pihaknya tak khawatir dikenakan sanksi apabila menaikkan tarif di atas harga wajar.

Namun karena sekarang mudik lebaran dilarang operator bus tetap menaikkan tarif untuk menutup biaya operasional dan keperluan lain yang tak mungkin didapat saat momen mudik.

"Kenaikan tarif pastinya sudah ikut regulasi. Jadi kami gak takut kena sanksi karena sudah sesuai aturan Kemenhub," terangnya.

"Kenaikkan ini juga demi pelayanan ke penumpang supaya nyaman dengan perjalanan kami," jelas Larno.

Kenaikan tarif bus PO Prima Jasa Ciputat ini berlaku untuk jurusan Tasikmalaya, Garut, Subang, Cirebon, Indramayu dan Singaparna.

Bahkan, meski tarif naik, penumpang bus itu melonjak hingga 20 persen.

"Kebanyakan penumpang yang naik itu pergi ke jurusan Garut dan Tasik. Beberapa kayak Subang, Cirebon, Indramayu masih normal. Tapi diperkirakan akan terus melonjak sebelum tanggal 6 Mei," tutur Larno.

Baca Juga: Bus ALS Stop Operasional Mulai 2 Mei, Buntut Larangan Mudik Dari Pemerintah

Sementara itu, PO Bus Sinar Jaya juga sudah memberlakukan kenaikan tarif sejak minggu lalu.

Seorang agen tiket bus PO Sinar Jaya bernama Yunus mengatakan, bahwa pihak PO sengaja menaikkan tarif sebelum laranngan mudik berlaku.

Bahkan, pihak PO Sinar Jaya wilayah Ciputat memberlakukan kenaikan tarif hingga 50 Persen.

Kenaikan itu berlaku untuk beberapa jurusan di antaranya Pemalang, Tegal, Purwokerto, Banjarnegara dan beberapa kota di Jawa Tengah.

"Sudah naik sejak seminggu terakhir. Karena ini satu-satunya kesempatan untuk dapat untung lebih jelang pelarangan mudik," tutur Yunus.

"Sejauh ini baru untuk rute di Jawa Tengah saja yang naik 50 Persen. Rencananya nanti juga ada kenaikan untuk rute lainnya," kata Yunus.

Yunus memprediksi pada periode 30 April-5 Mei yang menjadi puncak tertinggi arus penumpang.

Oleh karena itu pihak PO butuh menaikkan harga tarif untuk menutup biaya operasional.

"Saat ini pengusaha bus masih kembang kempis pendapatannya dan mencari segala cara untuk kondisi bertahan karena pandemi," bebernya.

"Secara cash flow masih macet bahkan sudah ada beberapa angkutan bus yang mengalami kebangkrutan, jadi kenaikan tarif ini wajar dan penumpang bisa memaklumi," imbuh Yunus.

Seperti diketahui, penyesuaian harga tiket bus AKAP memang sudah umum dilakukan sebelum pandemi tiap menjelang musim mudik.

Sumber: https://wartakota.tribunnews.com/2021/04/20/jelang-larangan-mudik-sejumlah-po-bus-di-ciputat-kompak-naikkan-tarif?page=all