"Sejauh ini baru untuk rute di Jawa Tengah saja yang naik 50 Persen. Rencananya nanti juga ada kenaikan untuk rute lainnya," kata Yunus.
Yunus memprediksi pada periode 30 April-5 Mei yang menjadi puncak tertinggi arus penumpang.
Oleh karena itu pihak PO butuh menaikkan harga tarif untuk menutup biaya operasional.
"Saat ini pengusaha bus masih kembang kempis pendapatannya dan mencari segala cara untuk kondisi bertahan karena pandemi," bebernya.
"Secara cash flow masih macet bahkan sudah ada beberapa angkutan bus yang mengalami kebangkrutan, jadi kenaikan tarif ini wajar dan penumpang bisa memaklumi," imbuh Yunus.
Seperti diketahui, penyesuaian harga tiket bus AKAP memang sudah umum dilakukan sebelum pandemi tiap menjelang musim mudik.