Otomotifnet.com - Viral video Honda Mobilio dengan pelat nomor B 1** U** marah-marah ke petugas yang berjaga di pos penyekatan.
Tepatnya di Pos Penyekatan Benda, Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (15/5/2021).
Penumpang laki-laki dan perempuan di mobil tersebut marah-marah tak terima karena kendaraan yang ditumpangi diminta diputar balik petugas.
Dalam video yang beredar, pria berkacamata sempat marah-marah dan berusaha merampas HP petugas.
Baca Juga: Mobilio Dikepung Debt Collector, 11 Pelaku Dibekuk, Pengemudi Yang Juga Anggota TNI Diperiksa
Serta seorang wanita berhijab warna biru mengeluarkan kata-kata kotor kepada petugas.
Kasatlantas Polres Sukabumi AKP Riki FM membenarkan kejadian tersebut.
"Masyarakat itu tidak terima akan aturan pemerintah tentang diputarbalikkan. Anggota kami sudah benar menjelaskan secara sistematis dan humanis kepada masyarakat itu sendiri, kepada pengendara," ujar AKP Riki AM.
Namun, penumpang di dalam mobil tersebut tidak menerimanya.
Baca Juga: X-Trail Mati Mesin Mendadak, Sundulan Beruntun Camry, Terios, Aveo dan Mobilio di Bogor
"Masyarakat itu tidak nerima sehingga dia mengeluarkan handphone dan anggota dengan sigap mengeluarkan handphone juga," ujarnya,
Tak hanya itu, handphone milik petugas malah akan direbut oleh orang yang ada di dalam mobil.
"Handphone anggota mau diambil dan keluarlah kata-kata kasar," kata Riki.
Ia mengatakan, kendaraan tersebut diputar balik petugas saat hendak masuk ke Sukabumi dari arah Bogor.
Baca Juga: Avanza Dorong Mobilio ke Jurang Jalur Cangar-Pacet, Balita Kritis di Kabin Tak Tertolong
Hingga kini pihaknya belum melakukan tindakan lebih lanjut.
"Itu dari arah Bogor menuju ke arah Kabupaten Sukabumi, disekat di Benda namun berusaha masuk ke jalan tikus, jalan tikus kami juga sudah jaga untuk menghalau dan dilanjutkan ke wilayah barat, pelat (nomor) Jakarta, terindikasi pelat B," kata AKP Riki AM.
Apa tindakan polisi selanjutnya?
"Tindakan sementara tidak ada, kami tetap melakukan secara sistematis dan humanis memberitahukan kepada masyarakat bahwasanya kami berjaga untuk menjaga masyarakat supaya tidak tertular, apalagi timbul klaster baru," ujarnya.