Sayangnya, Scout II merahnya kini telah berpindah tangan ke adiknya. “Kalau bukan adik gue gak akan gue lepas, karena mobil ini kenang-kenangan gue waktu bisa beli mobil pakai duit sendiri. Makanya kalau bisa dipelihara oleh keluarga gue,” terang Yuma yang pernah belajar perakitan Panser ke Amerika tahun 1975.
Dok. Otomoti
Yuma dan Djaing (OTOMOTIF) pasca-gilas mobil di Otobursa Tumplek Blek 2019
Kenangan Yuma dengan Tabloid OTOMOTIF tak sampai disitu saja. Ia bahkan kangen dengan makan-makan setiap malam deadline di kantor redaksi di Palmerah saat itu. “Nemenin kita deadline sambil ngobrol dan makan malam di redaksi,” kenang Djaing tentang Yuma saat tahun ’90-an.
Tak salah kalau Yuma legenda offroad Indonesia. Sehat selalu Aa Yuma...