Otomotifnet.com - Pabrik baterai Hyundai di Karawang, Jabar bakal dibangun di atas lahan seluas 330.000 meter persegi. Tentunya ini menjadi tonggak sejarah di industri otomotif nasional.
Ketika beroperasi penuh, fasilitas ini diharapkan menghasilkan sel baterai lithium-ion NCMA dengan total 10 GWh setiap tahunnya.
Bahkan melalui laporan tertulisnya, Hyundai menekankan bahwa pabrik baterainya mampu memenuhi kebutuhan lebih dari 150.000 unit baterai mobil listrik.
Sebagai catatan, pabrik sel baterai tersebut, merupakan hasil prakarsa dari Konsorsium Hyundai, yang terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution.
Bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia, atau yang dikenal juga dengan nama Indonesia Battery Corporation (IBC).
Pabrik sel baterai Electric Vehicle (EV) menelan investasi kurang lebih USD1,1 miliar (setara Rp 15,928 triliun, kurs Rp 14.480 per 29 Juli 2021). Rencananya sanggup menyerap sekitar 1.000 orang tenaga kerja.
Sel baterai yang diproduksi oleh pabrik Hyundai di Karawang akan digunakan pada model EV dari Hyundai Motor dan Kia yang dibangun di atas platform BEV khusus Hyundai Motor Group, yaitu Electric-Global Modular Platform (E-GMP).
“Pabrik baru ini akan membantu Hyundai dan Kia memproduksi kendaraan dengan efisiensi, kinerja, dan keamanan tinggi,”