Sebabnya tentu karena konstruksi Desmodromic pakai 2 buah bubungan untuk 1 klep, satu untuk membuka satu untuk menutup.
“Jadi satu klep pakai 2 shim, shim close dan shim open,” lanjut Erwe, sapaan akrab Rahadi yang bengkelnya bermarkas di WTC Mangga 2, Parking lot P1A, Jl. Mangga Dua Raya No.8, RW.5, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Itu berarti, pengecekan celah dalam 1 klep saja ada 2, jika klepnya ada 16 artinya perlu 32 kali!
Baca Juga: Suzuki GSX-R150 Tampil 'Ganteng', Lampu Ala GSX-R1000, Model 2021?
Kebayang kan perlu seberapa lama dan besarnya biaya? “Akan sangat mahal, pengerjaan bisa 2 hari!” lanjut Erwe yang selama PPKM ini menerima jasa home service.
“Dan bayangin rangka V4 serapat itu, yang dibuka banyak. Ada tangki, subframe, radiator, airbox. Jadi pakai per klep merupakan pilihan logis, cuma khas Ducati-nya ilang,” tutup Erwe.
Pantesan sistem Desmodromic tak diterapkan di Multistrada V4 ya!