Kedua yakni lutut pembonceng diusahakan untuk menempel ringan di pinggul pengendara. Tidak boleh terbuka lebar agar saat bermanuver lutut pembonceng tidak tersangkut kendaraan lain.
Ketiga, kaki pembonceng harus tepat pada footstep, tidak boleh menggantung atau bergerak kemana-mana agar keseimbangan motor terjaga.
Keempat, pembonceng harus mengikuti gerak tubuh pengendara.
Ketika pengendara bermanuver ke kanan maka pembonceng juga mengikuti dan tidak melakukan gerakan yang melawan arah.
Yang terpenting yakni pembonceng harus memperhatikan jalan di depan dan menggunakan perlengkapan keamanan seperti pengendara sepeda motor.