Otomotifnet.com - Sejak diluncurkan pada 2017, baru kali ini OTOMOTIF berkesempatan mengetes Scrambler Ducati Desert Sled.
Varian off-road oriented dari Scrambler Ducati ini dipasarkan oleh PT. Cakra Motor Sports, APM Ducati Indonesia dengan banderol Rp 469 juta (off the road).
Desert Sled dijual dalam satu warna, sparkling blue. Lantas mengapa unit tes berkelir putih? Rupanya ini unit pre-facelift. Namun, selain warna tidak banyak perbedaan berarti.
Selain varian standar, Ducati Indonesia juga akan memasukkan Desert Sled Fast House edisi terbatas pada tahun ini, dengan banderol Rp 499 juta (off the road).
Baca Juga: Keren Nih, Vario 160 Bakalan Punya Fitur Ini, di Aerox Aja Gak Ada
Punya tampilan bak motor dual purpose, seperti apa rasa berkendara dari motor yang didesain untuk mengarungi gurun ini ketika dipakai sehari-hari?
Simak ulasan test ride berikut!
Fitur & Teknologi
Dalam line up Ducati, Scrambler merupakan motor yang minim fitur. Termasuk pada varian Desert Sled. Fitur yang diberikan tergolong basic, yang fungsional dan informatif.
Dimulai dari panel instrumen berupa layar LCD bulat monokrom.
Isinya terdapat takometer, spidometer, fuelmeter, jam, gear position indicator, notifikasi side stand, odometer, trip 1 & 2, jarak atau range bensin, temperatur udara dan menu setting.
Kemudian di sekitar panel instrumen juga ada indikator netral, ABS (Anti-lock Braking System), oli, DRL (Daytime Running Light), hi beam, MIL/engine check dan sein.
Dari sisi pengereman, Desert Sled dibekali ABS 2 channel sebagai standar. Rem depan single disc 330 mm dengan kaliper Brembo radial 4 piston.
Sedang belakang single disc 245 mm plus kaliper Brembo 1 piston.
Riding Mode terdapat dua pilihan. Ada Journey dan Off-road. Pada mode Off-road terdapat lagi satu seting yang dapat dipilih, yaitu mematikan ABS di rem belakang.
Baca Juga: PCX 160 Punya Problem Khas, Air Radiator Rembes, Ini Penyebabnya
Salah satu yang membedakan Desert Sled dengan varian Scrambler lain yaitu pada suspensi yang digunakan.
Tipe ini menggunakan suspensi depan upside down full adjustable dari Kayaba.
Punya diameter as 46 mm dengan travel 200 mm. Seting compression ada di ujung atas batang sok kiri dan tension damping di sok sebelah kanan.
Suspensi belakang monosok posisinya ada di sebelah kiri dengan reservoir terpisah.
Masih dari Kayaba, sok belakang ini juga dapat disetel preload dan tension/reboundnya (hard-soft).
Bicara suspensi dan lengan ayun, pada varian Desert Sled memang dirancang lebih kokoh dibanding tipe lainnya oleh pabrikan yang berlokasi di Borgo Panigale, Italia tersebut.
Lebih capable untuk penggunaan off-road dibanding tipe lain. Bisa main lebih ‘nakal’, seperti diajak loncat-loncat.
Ukuran pelek juga ikut jadi pembeda. Lingkar depan 19 inci dan belakang 17 inci. Karena masih menggunakan pelek jari-jari konvensional, Desert Sled masih pakai ban dalam.
Baca Juga: Honda BeAT Langka Nih, Blok Mesin Tanpa Sirip dan Pakai Sistem Pendinginan Jupiter MX
Ban yang digunakan Pirelli Scorpion Rally STR berukuran 120/70-19 di depan dan 170/60-17 pada bagian belakang.
Footstep besi tempat kaki berpijak diberi tambahan karet agar lebih nyaman ketika riding harian.
Kalau butuh grip ekstra saat berkendara off-road, tinggal lepas karetnya karena di baliknya ada footstep bergerigi.
Motor ini dilengkapi setang fatbar lebar dengan crossbar di tengah untuk kekuatan ekstra.
Pada masing-masing ujung setang, terpasang manis handgrip Domino. Kopling hidrolik berikut handel rem dapat disetel mendekati atau menjauhi jari tangan pengendara.
Sebagai varian yang berorientasi off-road, Ducati memberikan skidplate aluminium untuk melindungi bagian bawah mesin.
Dual silencer pendek, menempel pada tabung knalpot besar berisi catalytic converter yang berlokasi di belakang mesin dan bawah swing arm.
Bicara sistem penerangan, mayoritas lampu menggunakan LED yang hemat energi, kecuali headlamp malah masih bohlam halogen.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Yamaha Jupiter Z Pengen Jadi 5 Speed, Bisa Kah?
Di sekeliling lampu utama terdapat DRL yang didesain sedemikian rupa, seolah-olah menciptakan bentuk 'X'.
Oiya, mika lampu pada Desert Sled masih menggunakan kaca lho. Oleh karena itu terpasang kokok headlamp protector sebagai fitur standar.
Riding Position & Handling
Menilik spesifikasi resmi, Desert Sled punya tinggi jok 860 mm. Bagi test rider dengan postur 170 cm bobot 60 kg, ternyata masih jinjit ketika duduk manis di atas joknya.
Bahkan ketika sudah pakai sepatu boots dengan sol lebih tebal.
Dengan bobot kering mencapai 193 kg (basah 209 kg), tentunya pengendara harus sigap mengontrol motor ketika sudah duduk di jok.
Jangan sampai ‘jatuh bego’, hanya karena tidak kuat menahan bobot berat dan kaki yang jinjit.
Bicara riding position, kedua tangan rider mudah saja menggapai setangnya yang lebar.
Posisinya pas dan tidak memberi kesan seperti motor besar, efeknya bikin pede.
Dengan setang lebarnya, otomatis dada jadi membuka. Tampak jadi lebih gagah ketika mengendarainya.
Baca Juga: Sokbreker Aerox 155 Masih Jedug-Jedug? Ini Penyebab dan Obatnya
Posisi footstep yang tepat berada di bawah pengendara juga membuat rileks kaki.
Dengan mesin L-Twin besar di antara sela-sela kaki, saat lalu lintas macet atau berhenti lama, akan terasa hangat di sekitar paha dan betis kanan.
Tapi begitu motor jalan, hawa panas tersebut akan hilang.
Riding position tentu berpengaruh ke handling. Dengan posisi yang nyaman tapi tetap sigap, bikin lebih berani dalam mengeksplor pergerakan motor.
Diajak menikung sampai kemiringan tertentu, rupanya si besutan gurun ini masih nurut banget.
Terasa betul rangka tubular steel trellis punya andil di sini. Racikan pas antara kekakuan dan kelenturan sasis.
Ingin handling lebih tajam? Tinggal putar setelan suspensi ke arah hard, yang serta-merta akan mentransformasi bantingan suspensi jadi semakin keras.
Berujung pada pengendalian yang lebih tajam. Atau malah ingin lebih empuk agar dapat sensasi lendutan-lendutan ala motorcross? Langsung saja putar ke arah soft.
Untuk penggunaan harian tentu sebaiknya disetel di antara keduanya alias di tengah-tengah.
Baca Juga: GSX-S150 Pakai Sok USD, Lampu Modern, Ini GSX-S150 Seharusnya!
Handling terasa masih tajam dalam bermanuver di kepadatan lalu lintas kota, tetapi masih cukup lembut dalam meredam benturan dari lubang jalan, speedtrap serta polisi tidur.
Performa
Sebagai sumber penggerak, Desert Sled dibekali mesin dua silinder L-Twin atau V-Twin 90°, 803 cc SOHC 2 katup per silinder dengan sistem katup Desmodromic khas Ducati.
Mesin ini tergolong basic di antara line up Ducati. Masih menggunakan pendingin udara dan bantuan oil cooler. Punya ukuran bore dan stroke 88 x 66 mm. Rasio kompresi 11:1.
Pasokan udara dipasok oleh throttle body berukuran 50 mm.
Ducati mengklaim tenaga maksimum yang dihasilkan sebesar 73 dk @8.250 rpm dengan torsi 66,2 Nm @5.650 rpm. Pada edisi terbaru, mesin ini sudah lolos standar emisi Euro 5.
Tenaga yang dihasilkan tersebut membuat performa Scrambler dapat dieksplorasi seutuhnya. Manageable tanpa takut bejek gas sampai full throttle.
Beda kasus misalkan dengan Panigale V4 bertenaga di atas 200 dk. Anda butuh kemampuan serta bakat lebih untuk menaklukannya.
Dengan Scrambler, berkendara jadi lebih fun. Semburan tenaga rata hampir di setiap putaran mesin.
Terutama sejak putaran bawah, mengingat redline yang diusungnya hanya sampai 12.000 rpm.
Baca Juga: Yamaha Mio Serigala Berbulu Domba, Tampang Standar tapi Wuz-wuz!
Buat kebutuhan riding di dalam kota, pada lalu lintas stop & go tidak perlu buka gas dalam-dalam.
Hal ini pula yang membuat mesinnya tidak mudah stall atau mati mendadak. Kurang kencang atau ketemu jalan lengang? Tinggal buka gas lebih dalam! Pasti menyenangkan!
Sama halnya ketika dipakai di medan off-road, tenaganya yang tidak meledak-ledak membuat motor mudah dikontrol.
Enaknya tanpa campur tangan traction control, Desert Sled dapat diajak sliding-sliding di permukaan non aspal seperti tanah atau pasir.
Sekilas mengenai gambaran tenaganya yang responsif, menggunakan alat ukur Racelogic kami mendapat angka 2,5 detik untuk mencapai kecepatan 0-60 km/jam.
Sedang menempuh 0 ke 100 km/jam dalam waktu 4,8 detik saja. Data lebih lengkap ada di tabel data tes.
Performa pengereman cakram depan lebar 330 mm dipadukan dengan kaliper Brembo radial 4 piston berikut rem belakang terasa mantap.
Pakem menggigit, tanpa ada gejala ngeloyor. Kinerja ABS dual channel pun terasa halus, dengan sedikit getaran saat sistemnya sedang bekerja.
Baca Juga: Konsultasi OTOMOTIF: Supra X 125 Loyo Setelah Dipakai Trabas, Kenapa Ya?
Konsumsi Bensin
Scrambler Ducati Desert Sled dibekali tangki bahan bakar 13,5 liter dengan desain ala motor trail jadul.
Dalam pengetesan kami membawa motor jangkung ini melewati rute dalam kota yang padat, serta riding malam hari yang relatif sepi.
Plus tangan yang gatal ingin membejek gas lebih dalam setiap lihat jalan lengang.
Dengan metode full to full, didapat angka rata-rata 16,6 km per liter dengan bahan bakar RON 95.
Cukup boros? Dengan mesin 803 cc berteknologi lawas serta bobotnya yang terbilang berat, belum lagi keinginan untuk terus gaspol, hasil tersebut cukup moderat.
Data Tes:
0-60 km/jam : 2,5 detik
0-80 km/jam : 3,6 detik
0-100 km/jam : 4,8 detik
0-100 m : 5,8 detik (@115,3 km/jam)
0-201 m : 8,8 detik (@137,4 km/jam)
0-402 m : 13,9 detik (@123,1 km/jam)
Konsumsi bensin: 16,6 km/liter
Data Spesifikasi:
Tipe mesin 4 langkah SOHC Desmodromic 2 katup per silinder berpendingin udara
Susunan Silinder 2 silinder L-Twin
Diameter x langkah 88 x 66 mm
Rasio kompresi 11:1
Volume silinder 803 cc
Daya maksimum 73 dk @ 8.250 rpm
Torsi maksimum 66,2 Nm @ 5.750 rpm
Sistem starter Electric starter
Sistem pelumasan Wet sump
Sistem bahan bakar Electronic Fuel Injection
Throttle body 50 mm
Tipe kopling Hydraulically controlled slipper and self-servo wet multiplate
Tipe transmisi Manual 6 speed
Standar emisi Euro 5
P x L x T 2.200 x 940 x 1.213 mm
Jarak sumbu roda 1.550 mm
Tinggi jok 860 mm (840 mm low seat acc)
Sudut rake 24 derajat
Trail 112 mm
Total steering lock 35 derajat
Bobot kosong 193 kg (209 kg wet)
Kapasitas tangki bensin 13,5 liter
Tipe rangka Tubular steel trellis frame
Suspensi depan ø46 mm Fully adjustable USD forks 200 mm travel
Suspensi belakang aluminium double-sided swingarm with Kayaba pre-load and rebound adjustable shock absorbers 200 mm travel
Pelek depan Spoked aluminium wheel 3.00 x 19 inch
Pelek belakang Spoked aluminium wheel 4.50 x 17 inch
Ban depan Pirelli SCORPION™ RALLY STR 120/70-19
Ban belakang Pirelli SCORPION™ RALLY STR 170/60-17
Rem depan Ø330 mm disc, radial 4-piston calliper with Bosch Cornering ABS
Rem belakang Ø245 mm disc, 1-piston floating calliper with Bosch Cornering ABS