Ini Masalah yang Sering Terjadi Pada Kawasaki Ninja 250 Fi, Perhatikan

Dok Grid - Senin, 2 September 2024 | 15:11 WIB

Kawasaki Ninja 250 FI generasi pertama yang diluncurkan sejak tahun 2012 (Dok Grid - )

Otomotifnet.com - Kawasaki Ninja 250 FI generasi pertama dipasarkan 2012-2018, berarti sekarang berusia antara 3-9 tahun.

Usia segitu pasti sudah banyak ditemukan problem khas, nah apa saja dan bagaimana perbaikannya?

Paling jamak problemnya ternyata bendik starter ngadat.

Bendik atau relay ini fungsinya sebagai penghubung antara tombol starter, aki dan dinamo starter. Kalau sudah rusak tentu akan membuat momen menyalakan mesin jadi sulit.

“Hampir 99% pemilik Ninja 250 FI pasti pernah ngerasain, gejala rusaknya mulai susah buat starter. Kalau udah parah ya sama sekali gak bisa starter,” sebut Ermawan dari KLR Racing, yang merupakan bengkel spesialis Ninja series.

Baca Juga: Ternyata Setara Mobil, Segini Konsumsi Bensin Ninja ZX-25RR Buat Harian

istimewa
Bendik starter jadi yang paling sering terjadi mati, lebih efisien dan kuat bisa pakai R25

Saat perbaikan, jangan kaget dengan harganya, karena ternyata lumayan menguras kantong, begitu juga bendik starter ini.

“Harganya bisa sampai Rp 500 ribuan, dia sama kaya ER-6n. Mau lebih murah dan lebih kuat bisa pakai punya R25, cuma kabelnya kebalik,” sambung Bidoy panggilan akrabnya.

Problem berikutnya ada pada adjuster tensioner yang menonjok lidah tensioner agar keteng tetap kencang.

Di atas 20.000 km kabarnya akan mulai bunyi kasar dari mesin, itu akibat keteng yang kendur, selain rantainya aus, itu juga karena adjuster tensioner yang mulai lemah menekan.

Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 Terhindar Dari Mogok, Kuras Tangki Begini Caranya

istimewa
Tensioner lemah menyebabkan bunyi ngecrek, bisa ganti model manual agar lebih awet

"Tensioner kena biasanya suara mesin ngecrek pas dingin, kalau mesin anget suaranya mulai hilang, tapi kalau udah parah akan ngecrek terus. Dibeliin tensioner orisinal nanti balik begitu lagi, kalau mau awet pakai tensioner yang manual," sahut Imam Gunawan, kepala mekanik Sportisi Motorsport.

Berikutnya ada permasalahan pada throttle body, tepatnya pada sensor secondary throttle yang buka tutupnya diatur oleh ECU.

Baca Juga: Punya Fitur Boost Kayak NOS, Bikin Nagih Saat Ngetes Ninja yang Gak Doyan Bensin 

"Bisa karena servonya mati atau serabut kabel di kabel bodi mulai berjamur atau hangus, jadi emang perlu dicek satu persatu," jelas Bidoy yang bengkelnya ada di Jl. Kalisari Lapan No. 29, Jaktim.

Gejalanya akan terasa seperti motor brebet karena bensin yang terlalu kaya, ditambah rpm yang sulit berkitir karena hanya katup butterfly utama yang terbuka.

Dok. Otomotif
Sensor secondary throttle kerap bermasalah, bikin motor brebet!

“Motor kayak kebasahan, karena katup yang depan terbuka tapi katup keduanya nutup. Solusinya ganti throttle body atau lepas sekalian katup keduanya, tapi check engine jadi nyala,” ucap Danu Andri Wibisono punggawa Duta Motorsport (DMS).

Baca Juga: Gendong Mesin 4 Silinder 250 cc Bak Moge, Segini Konsumsi Bensin Ninja ZX-25R 

Dok. Otomotif
Dinamo kipas radiator mati gak sampai kilometer tinggi, bisa merusak mesin karena overheat

Problem khas lainnya kipas radiator yang mati, tentu bikin mesin overheat dan dapat berakibat fatal.

"Kipas radiator gampang mati, ada yang baru 16.000 km mati. Sepaket orisinalnya hampir Rp 2,5 juta, bisa ganti dinamonya aja yang aftermarket tapi mesti lihat dinamonya muter berapa ribu rpm, paling enggak mirip dengan standar," saran Bidoy.

Lumayan juga ya!

Baca Juga: Ninja 250 cc Paling Kencang Nih, Top Speed Segini, CBR250RR Wajib Sungkem