Di atas 20.000 km kabarnya akan mulai bunyi kasar dari mesin, itu akibat keteng yang kendur, selain rantainya aus, itu juga karena adjuster tensioner yang mulai lemah menekan.
Baca Juga: Kawasaki Ninja 250 Terhindar Dari Mogok, Kuras Tangki Begini Caranya
"Tensioner kena biasanya suara mesin ngecrek pas dingin, kalau mesin anget suaranya mulai hilang, tapi kalau udah parah akan ngecrek terus. Dibeliin tensioner orisinal nanti balik begitu lagi, kalau mau awet pakai tensioner yang manual," sahut Imam Gunawan, kepala mekanik Sportisi Motorsport.
Berikutnya ada permasalahan pada throttle body, tepatnya pada sensor secondary throttle yang buka tutupnya diatur oleh ECU.
Baca Juga: Punya Fitur Boost Kayak NOS, Bikin Nagih Saat Ngetes Ninja yang Gak Doyan Bensin
"Bisa karena servonya mati atau serabut kabel di kabel bodi mulai berjamur atau hangus, jadi emang perlu dicek satu persatu," jelas Bidoy yang bengkelnya ada di Jl. Kalisari Lapan No. 29, Jaktim.
Gejalanya akan terasa seperti motor brebet karena bensin yang terlalu kaya, ditambah rpm yang sulit berkitir karena hanya katup butterfly utama yang terbuka.
“Motor kayak kebasahan, karena katup yang depan terbuka tapi katup keduanya nutup. Solusinya ganti throttle body atau lepas sekalian katup keduanya, tapi check engine jadi nyala,” ucap Danu Andri Wibisono punggawa Duta Motorsport (DMS).
Baca Juga: Gendong Mesin 4 Silinder 250 cc Bak Moge, Segini Konsumsi Bensin Ninja ZX-25R
Problem khas lainnya kipas radiator yang mati, tentu bikin mesin overheat dan dapat berakibat fatal.
"Kipas radiator gampang mati, ada yang baru 16.000 km mati. Sepaket orisinalnya hampir Rp 2,5 juta, bisa ganti dinamonya aja yang aftermarket tapi mesti lihat dinamonya muter berapa ribu rpm, paling enggak mirip dengan standar," saran Bidoy.
Lumayan juga ya!
Baca Juga: Ninja 250 cc Paling Kencang Nih, Top Speed Segini, CBR250RR Wajib Sungkem