Pakai Oli Lebih Encer Bikin Mesin Berisik & Lebih Kental Baik Untuk Mobil Lama?

Andhika Arthawijaya - Senin, 11 Oktober 2021 | 22:30 WIB

Ilustrasi ganti oli mesin mobil (Andhika Arthawijaya - )

Otomotifnet.com - Hingga saat ini masih ada saja anggapan bila mau ganti oli, sebaiknya jangan pilih yang encer.

Misalnya yang tadinya pakai SAE 10W-30, terus diganti jadi SAE 5W-30 atau 0W-30.

Hal tersebut dengan alasan dapat menyebabkan suara mesin jadi lebih berisik, betulkah?

“Salah kalau beranggapan seperti itu, justru sangat boleh pakai yang kekentalannya lebih kecil.”

“Karena saat mesin pertama kali start, oli jadi makin cepat tersirkulasi,” jelas Arief Hidayat, CEO PT Welty Indah Perkasa selaku pemegang brand otomotif merek Wealthy, termasuk oli.

Baca Juga: Ganti Oli Mesin Tiap 10.000 Km Aman Gak Bila Mobil Sering Kena Macet?

Patar Butar-Butar/Otomotifnet
Ilustrasi oli Wealthy Apogeo dengan SAE 0W-20 API Service SP

Yang penting untuk kekentalan oli atau SAE paling atas, saran Arief, jangan diubah karena untuk mengakomodir suhu tinggi.

Contohnya dari SAE 10W-30 bila ingin pakai yang lebih encer, gunakan yang SAE 5W-30 atau 0W-30. Jadi, kekekentalan atasnya, yakni 30, tetap sama.

“Sebab perubahan keketalan pada pada oli tersebut tergantung suhu mesin yang diterima oli saat itu.”

“Jadi, enggak masalah pakai SAE bawah yang lebih encer,” terang pria yang pada awal Oktober 2021 kemarin perkenalkan 13 oli terbaru Wealthy dengan standar mutu paling anyar, yakni API Service SP & ILSAC GF-6A untuk mesin bensin dan CK-4 untuk mesin diesel.