Otomotifnet.com - Sebanyak Rp 427 juta milik seorang peternak sapi perah di Blitar hilang saat sedang mengganti ban mobil yang digembosi (25/10/2021).
Kapolsek Wlingi AKP Mulyanto mengatakan, peternak sapi perah bernama Suprapto itu merupakan warga Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
Pelaku, kata Mulyanto, mencuri uang tersebut ketika Suprapto dan anaknya mengganti ban mobilnya yang kempis.
Kronologi Mulyanto menceritakan kronologi kasus pencurian tersebut.
Awalnya, korban bersama anaknya, Disan, mengambil uang penjualan susu di salah satu bank swasta di Kecamatan Wlingi.
Peternak berusia 70 tahun itu memasukkan uang hasil penjualan susu itu ke dalam tas ransel. Tas tersebut diletakkan di bawah jok depan.
Peternak dan anaknya itu lalu memutuskan pulang ke rumah. Namun, tak jauh dari bank, mereka merasa ban mobil kempis.
Baca Juga: Beneran Cari Mati, Toyota Avanza Milik Anggota TNI Dibobol Maling
"Di tengah jalan, ban Isuzu Panther belakang yang mereka kendarai kempis," kata Mulyanto saat dikonfirmasi, Selasa.
Suprapto menghentikan mobilnya di depan Pasar Wlingi. Mereka pun berusaha mengganti ban yang kempis itu.
Saat mengganti ban, Suprapto dan anaknya mendengar suara pintu mobil ditutup.
Mereka pun langsung berdiri dan melihat ke dalam mobil. Suprapto pun kaget mendapati tas berisi uang ratusan juta rupiah yang diletakkan di mobil raib. "Tas ransel berisi uang itu sudah hilang," ujar Mulyanto.
Korban tak lihat pelaku Polisi masih mendalami kasus pencurian tersebut.
Namun, polisi sedikit kesulitan karena tak mendapatkan gambaran pelaku. Mulyanto menyebutkan, kedua korban tak melihat pelaku.
"Jadi ciri-ciri pelaku seperti apa, berapa jumlahnya, saksi pelapor dan saksi-saksi lain mengaku tidak sempat melihat," ujarnya.
Mulyanto mencurigai, ban mobil korban telah digembosi pelaku di bank.
Jarak antara bank dan tempat pelaku menghentikan mobil hanya 500 meter.
Menurut Mulyanto, uang yang hilang itu bukan milik Suprapto.
Melainkan uang puluhan peternak sapi perah anggota sebuah koperasi susu di Desa Semen, Kecamatan Gandusari.
"Jadi itu uang hasil penjualan susu yang disetorkan para peternak ke Koperasi Jaya Abadi. Uangnya dikirim oleh pembeli melalui BCA," ujarnya.