Otomotifnet.com - Harga BBM Pertamina jenis Pertalite dijual di bawah harga keekonomian yang seharusnya capai Rp 11.000 per liter.
Ini disebabkan karena melambungnya harga minyak dunia yang sudah di atas US$ 70 per barel atau Rp 994.542 (Kurs 1 US$ = Rp 14.207 per 29 Oktober 2021).
Meski begitu, sampai saat ini Pertamina masih membanderol Pertalite dengan harga tetap semisal Rp 7.650 per liter di Pulau Jawa, Pulau Bali hingga Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Timur.
Lalu bagaimana dengan harga Pertalite untuk kedepannya?
Irto Ginting, Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga (Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mengatakan, pihaknya masih berkomunikasi dengan pemerintah terkait harga Pertalite tersebut.
"Kami masih dikoordinasikan dengan pemerintah soal langkah pemerintah yang akan memberikan kompensasi soal harga Pertalite," ujarnya saat dihubungi tim redaksi (29/10/2021).
Namun Irto mengakui, tingginya harga minyak dunia saat ini memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi BBM sekaligus juga makin menekan profitabilitas Pertamina.
Baca Juga: Ngarep Mulu, Diskon Pertalite di SPBU Berakhir, Tapi BBM Lain Masih Dikorting
"Walaupun demikian, sampai saat ini Pertamina tidak menaikkan harga BBM karena Pertamina memahami perhatian pemerintah terhadap penurunan daya beli masyarakat pasca pandemi," paparnya.
Untuk itu, Irto mengungkapkan saat ini Pertamina bersama pemerintah sedang melakukan pembahasan lebih lanjut demi mencari solusi terbaik.
"Namun yang pasti saat ini adalah, Pertamina tetap menjalankan komitmennya untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM kepada seluruh masyarakat," sebutnya.
Menurut Irto, Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang energi, mendapat amanah sebagai penyedia dan melakukan pelayanan BBM ke masyarakat.
"Sudah menjadi komitmen Pertamina untuk menyediakan BBM di seluruh wilayah Indonesia," tutupnya.