Kelar itu dilakukan penyuntikan cairan pembersih katalis melalui slang vakum yang dicabut dari booster rem.
“Cairan ini akan disedot masuk ke dalam intake manifold lewat slang vakum tersebut,” terang Sumarno yang turut membantu proses pengaplikasian cairan ini.
Proses menginjeksi Catalitic Rapid Restorer Swez ini dilakukan dalam kondisi mesin idle sampai cairan di botol habis.
Setelah habis, mesin diblayer sampai sisa-sisa cairan yang masuk ke dalam saluran knalpot keluar semua.
Baca Juga: Repot Kalau Ketinggalan, Bukti Lulus Uji Emisi Kendaraan Wajib Dibawa Biar Enggak Ditilang
Pada proses terlihat kabut asap cukup tebal keluar dari ujung knalpot. “Cairan ini juga sekalian membersihkan kerak-kerak yang nempel di O2 sensor yang dilewatinya, sehingga pembacaan sensor nantinya akan lebih akurat,” terang Sumarno.
Kelar asap tadi mulai hilang, lanjut mengukur emisi gas buangnya lagi. Jreenng.. hasilnya cukup membuat kami kaget, terutama nilai HC-nya.
Bagaimana tidak, bila sebelumnya terukur sebesar 42 ppmVol, setelah dilakukan penyuntikan cairan pembersih katalis tersebut, langsung turun jadi hanya 11 ppmVol.
Artinya terjadi koreksi sebanyak 31 ppmVol atau berhasil ditekan lagi kadar HC-nya sebesar 73%.