Pemerintah Akan Stop Penjualan Mobil Konvensional di 2050, Nissan Beri Dukungan

Ferdian,Muslimin Trisyuliono - Selasa, 2 November 2021 | 22:00 WIB

Ilustrasi mobil Nissan (Ferdian,Muslimin Trisyuliono - )

Otomotifnet.com - Melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Pemerintah mempunyai komitmen untuk menurunkan emisi karbon di Tanah Air.

Komitmen ini akan menjadi kenyataan, lantaran pemerintah tengah menyusun roadmap atau peta jalan untuk menuju net zero emission (NZE) pada 2060 atau bahkan lebih cepat.

Salah satu langkah yang dilakukan untuk mencapai target tersebut yakni dengan menghentikan penjualan mobil konvensional berbahan bakar fosil pada 2050.

Menanggapi hal itu, Tan Kim Piauw selaku Sales & Marketing Director PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) pun siap untuk mendukung program pemerintah tersebut.

"Di dunia memang ada kesepakatan tahun 2050 bahwa semua negara menuju pada zero emission. Pemerintah sendiri mengatakan Indonesia paling tidak pada 2060," ujar Tan dalam konferensi pers peluncuran SPKLU Nissan di Jakarta (1/11/2021).

"Apabila nanti waktu tersebut sudah tercapai, Nissan akan siap untuk mendukung. Nissan punya satu visi melalui zero emission dan zero fatality," sambungnya.

Baca Juga: SUV Baru Nissan Segera Meluncur di Indonesia, Aromanya All New X-Trail

Lebih lanjut, Tan menjelaskan secara global, Nissan sudah memiliki cukup banyak produk kendaraan listrik yang dipasarkan.

Sehingga pihaknya sudah memiliki rencana untuk menghadirkan beberapa kendaran listrik baru di Tanah Air.

"Dengan dukungan Nissan global, kami akan banyak membawa e-Power dan mobil listrik ke Indonesia sesuai dengan program pemerintah. Ini merupakan komitmen bersama Indomobil dan Nissan Motor," ucap Tan.

Meski begitu, Tan masih mempertimbangkan untuk membawa kendaraan listrik salah satunya Nissan Note e-Power untuk pasar Indonesia.

"Note itu salah satu produk yang dikembangkan oleh Nissan, Nissan saat ini punya model lain yang menggunakan e-Power seperti Serena, X-Trail maupun yang lainnya. Saat ini memang kami membicarakan berbagai kemungkinan produk-produk e-Power yang dibawakan," pungkasnya.