Otomotifnet.com - Toyota Raize yang meluncur di Indonesia dibekali pilihan transmisi otomatis jenis CVT (Continuously Variable Transmission).
Pilihan transmisi CVT ini tersedia untuk Toyota Raize mesin 1.000 cc turbo (1KR-VET) maupun 1.200 cc (WA-VE) yang dikeluarkan pada semester II 2021.
Transmisi CVT di Toyota Raize dikembangkan oleh Daihatsu dan baru pertama kali dipakai di lini produk Toyota.
Lalu oleh Daihatsu transmisi CVT ini diberi nama D-CVT (Dual Mode CVT).
D-CVT ini diperkenalkan bareng platform DNGA (Daihatsu New Global Architecture) pada Juli 2019.
D-CVT ini punya konstruksi dan cara kerja yang berbeda dengan transmisi CVT konvensional.
Pada transmisi CVT konvensional perpindahan gigi hanya pakai belt atau sabuk baja.
Baca Juga: Pemilik Raize–Rocky 1.0 Turbo Mesti Tahu Nih Soal Oli Mesin Agar Awet
Sabuk baja ini menghubungkan dua buah pulley, yaitu drive pulley (puli yang menggerakkan) dan driven pulley (puli yang digerakkan).
Kedua puli ini masing-masing dapat bergerak ke kanan atau kiri.
Sehingga lebar kedua buah puli tersebut bisa berubah menyempit atau melebar.
Diameter belt ini yang menjadi rasio gigi pada transmisi CVT.
Sedangkan untuk D-CVT tidak cuma pakai sabuk baja (belt), tapi dibekali dengan "split-gears system".
Sistem split gear ini adalah rangkaian gigi tambahan dan gigi planet (planetary gear) yang dipasang di batang drive pulley dan driven pulley.
Bagaimana cara kerjanya?
Dari posisi diam hingga melaju di kecepatan rendah dan menengah, D-CVT bekerja seperti transmisi CVT konvensional.
Artinya perpindahan gigi dilakukan pakai puli dan sabuk baja.
Namun, ketika mobil melaju di kecepatan tinggi, yang giliran bekerja adalah rangkaian gigi tambahan dan gigi planet.
Tujuannya agar transmisi energi yang terjadi lebih efisien alias energi yang terbuang lebih sedikit.