Otomotifnet.com - Penerapan aturan uji emisi terhadap kendaraan bermotor di Jakarta mulai diterapkan disertai denda bagi yang melanggar.
Lantas berapa acuan untuk ambang batas kendaraan tahun muda dan yang lama?
Ambang batas emisi gas buang pada kendaraan berusia muda adalah karbon monoksida (CO) sebesar 1,5 persen Vol dan hidrokarbon (HC) sebesar 200 ppm Vol.
Seorang petugas penguji emisi di Kantor Walikota Jakarta Barat, Panji, mengatakan, mobil yang dinyatakan lolos uji adalah yang nilai emisinya di bawah ambang batas.
"Yang lolos itu yang hidrokarbonnya di bawah 200 ppm Vol. Itu kalau mobil usia muda," kata Panji di lokasi uji emisi (3/11/2021).
Namun, ambang batas emisi akan berbeda pada kendaraan tua atau keluaran sebelum tahun 2007.
"Kalau tahun lama, 2007 ke bawah, itu nilai hidrokarbonnya harus di bawah 700 ppm Vol," ujar dia.
Kendaraan yang tidak lolos uji emisi disarankan untuk lakukan perbaikan di bengkel.
Baca Juga: Bisa Dicatat Biar Enggak Ditilang, Ini 57 Lokasi Uji Emisi Kendaraan di Jakarta Barat
Pengujian emisi gas buang kendaraan bermotor dilakukan dengan memasangkan alat pendeteksi gas pada knalpot.
Kendaraan yang diuji harus dalam posisi hidup, tanpa menyalakan alat elektronik dalam kendaraan seperti radio, pendingin udara, atau lampu.
Pengujian akan dilakukan setidaknya 5-7 menit dan ketika selesai, kadar dan kandungan zat pada asap kendaraan akan dicatat.
Zat yang dideteksi adalah karbon monoksida, hidrokarbon, karbon dioksida, oksigen, dan nitrogen oksida.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta akan memberikan sertifikat lulus uji emisi bagi pemilik kendaraan yang telah melaksanakan uji emisi dan emisi gas buang kendaraanya di bawah ambang batas.
Masa berlaku sertifikat uji emisi satu tahun setelah dokumen atau bukti hasil uji emisi diterbitkan. Pengawasan penerapan aturan uji emisi dilakukan jajaran kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI.