Semua Puas, Produksi Mobil Lampaui Target, PPnBM Diperpanjang Permanen

Harryt MR - Sabtu, 11 Desember 2021 | 09:40 WIB

Permintaan mobil yang masuk daftar relaksasi PPnBM terbukti meningkat (Harryt MR - )

Otomotifnet.com - Merujuk data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), target produksi kendaraan bermotor roda empat atau lebih pada 2021 sebanyak 850 ribu telah terlampaui.

Terhitung sampai Oktober 2021, produksinya sudah mencapai 890 ribu unit atau meningkat 62,4% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

”Saya optimis, penjualannya juga akan ikut meningkat seiring gelaran berbagai event dan promo yang diselengarakan para APM menjelang akhir tahun,”

”Untuk merangsang antusiasme masyarakat untuk membeli produk kendaraan bermotor,” papar Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian dalam gelaran GIIAS Surabaya (9/12/2021).

Menperin mengemukakan, implementasi stimulus Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang Ditanggung Pemerintah (PPnBM  DTP) terbukti mampu memberikan dampak signifian.

Yakni positif pada pemulihan sektor industri otomotif, dan meningkatkan kepercayaan dari pelaku industri. 

”Saya memberikan penghargaan kepada pabrik otomotif dan para dealer yang turut membantu, mendorong, memfasilitasi para pembeli untuk mendapatkan dan memanfaatkan stimulus ini dengan tambahan promosi dan potongan harga lainnya,” ungkap Agus.

Baca Juga: Asyik! Presiden Jokowi Beri Isyarat Relaksasi PPnBM Diperpanjang Sampai 2022

Melalui insentif tersebut, pada periode Maret-November 2021, penjualan mobil terdongkrak hingga sebanyak 487 ribu unit atau naik sebesar 71,02% (year-on-year).

Menperin menegaskan, pemerintah juga mengapresiasi peserta program PPnBM DTP yang telah memberdayakan sebanyak 319 perusahaan industri komponen tier 1.

Upaya ini juga telah mendorong peningkatan kinerja industri komponen tier 2 dan 3 yang sebagian besar termasuk kategori industri kecil dan menengah.

”Semua ini adalah bagian dari pemenuhan persyaratan penggunaan komponen lokal atau local purchase pada proses produksi dengan nilai minimal sebesar 60%,”

”Hal ini tentunya berdampak positif bagi pemulihan sektor industri otomotif yang memiliki multiplier efek yang cukup luas bagi sektor industri lainnya sehingga pada akhir mampu men-jumpstart perekonomian nasional,” sebut Menperin Agus.

Menperin menambahkan, dengan industri pendukung otomotif yang jumlahnya sangat besar, Kemenperin terus melalukan pendalaman struktur manufaktur di sektor tersebut.

“Tentu agar berhasil, kita memberikan insentif pada produsen untuk berlomba melakukan pendalaman struktur di tanah air,” imbuh Agus.

Oleh karenanya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengusulkan PPnBM 0 persen diperpanjang secara permanen. Tapi ada syaratnya, yakni kudu memenuhi ketentuan local purchase mencapai 80%.

Baca Juga: Siap-Siap Mulai Tahun Depan LCGC Digusur Perlahan, Era LCEV Dimulai

“Pemerintah sedang mempersiapkannya secara berhati-hati dengan memperhitungkan cost and benefit, serta menyusun time frame-nya,” jelas Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian.