Akhirnya, hingga sebulan lamanya tak kunjung ada kabar.
Alhasil, gempar memberanikan diri mengobok-obok kabin Panther untuk mencari petunjuk si pemilik.
Menemui titik terang, salah satu kuitansi di dalam kabin mencantumkan nama dan sebuah alamat.
"Sebenarnya saya juga belum yakin kalau itu alamat si pemilik mobil," katanya.
"Karena yang tertulis di situ nama perempuan dan alamat di daerah Salam, Kabupaten Magelang. Paling tidak sudah ada titik terang," terangnya.
Bermodal kuitansi, Gempar mulai mencari alamat yang tertera tersebut.
"Keesokannya, saya langsung berangkat mencari alamat bermodalkan kertas kuitansi. Bukan apa-apa, tanggung jawabnya berat," kata Gempar.
"Karena kan mobil itu terparkir di depan bengkel, tidak ada penjagaan. Sedangkan, saya tidak tinggal di bengkel, apalagi itu kan jalan besar jadi rawan juga," imbuhnya.
"Kalau, hilang atau onderdilnya dicuri orang, saya juga nanti yang kena," tuturnya.
Bersyukur, ternyata alamat tersebut memang rumah dari si pemilik Panther.
"Betul, ternyata memang alamatnya. Itu nama istrinya si pemilik mobil," bebernya.
Setelah bertemu, ternyata alasan pemilik meninggalkan Panther tersebut karena kesibukan kerja.
Kata Gempar, pemilik Panther bekerja pulang-pergi dari Magelang-Wonosobo setiap hari.
"Iya, sebenarnya pemilik mobil ingat tetapi tidak ada waktu untuk mengambilnya, karena jarang berada di rumah," urainya.
"Setelah bertemu dengan si pemilik sudah ada pembicaraan juga untuk kejelasannya, tinggal menunggu mengambil mobilnya saja," pungkasnya.
Baca Juga: Dikira Mobil Curian, Suzuki Carry Pikap Terlantar di Parit Balik ke Pemilik