Otomotifnet.com - Fluktuasi harga minyak dunia terus merangkak naik.
Trennya kembali menguat sepanjang awal tahun ini.
Alhasil terus memperpanjang reli mingguan sepekan sebelumnya.
Penyebabnya adalah eskalasi di tengah ketegangan antara Rusia dan Ukraina di Semenanjung Krimea.
Terlebih setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan serangan ke Ukraina pada Rabu pagi (23/2/2022).
Kekwatiran pecahnya perang kedua negara pun terjadi, sehingga berpotensi mengakibatkan krisis Bahan Bakar Minyak (BBM).
Tentu amit-amit, jangan sampai terjadi kelangkaan BBM.
Sebab, perang yang melibatkan Rusia, merupakan salah satu produsen dan eksportir minyak terbesar dunia.
Nah, tak heran perangnya pecah, maka harga si emas hitam bakal melejit akibat kelangkaan pasokan di pasar minyak dunia.
Merujuk Kompas.com, harga minyak mentah dunia terus "mendidih" karena dampak perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Babang Ojol Pakai Motor Listrik, Gojek Klaim Bisa Cuan Segini
Pada penutupan perdagangan Selasa (1/3/2022), harga minyak dunia melanjutkan penguatan di tengah rencana pertemuan OPEC+ dan Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA).
Yakni tekait keamanan energi global yang terpengaruh perang Rusia-Ukraina.
Melansir Bloomberg, Rabu (2/3/2022), harga minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak Mei 2022 ditutup naik 2,4 persen 3,06 persen menjadi di level 107,47 dollar AS per barrel.
Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,7 persen menjadi di level 106,23 dollar AS per barrel.
Situasi di pasar energi sangat serius, bahkan sebelum invasi Rusia ke Ukraina terjadi.
Hal itu lantaran pasokan minyak di seluruh dunia gagal mengimbangi pemulihan permintaan yang kuat ketika pandemi Covid-19 mereda.
Sebagai catatan, Rusia merupakan produsen minyak terbesar ketiga di dunia.
Negara yang dipimpin Vladimir Putin ini memproduksi sekitar 10 persen dari pasokan minyak global, atau sekitar 10,5 juta barel per hari.
Bahkan sebelum pecah perang Rusia dan Ukraina, sejumlah produk BBM telah melejit duluan.
Pantauan di SPBU Pertamina (12/2/2022), sudah terdapat kenaikan harga untuk tiga produk bahan bakar minyak (BBM), yakni Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Besaran kenaikkan harga masing-masing produk, berkisar Rp 1.500-2.650 per liter, tergantung wilayah atau provinsi.
Untuk wilayah DKI Jakarta, BBM jenis Pertamax Turbo kini harganya menjadi Rp 13.500 per liter, Dexlite Rp 12.150 per liter dan Pertamina Dex Rp 13.200 per liter.
Menurut Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, kenaikan harga ini dilakukan untuk menyesuaikan kondisi industri minyak dan gas dunia.
Baca Juga: Jokowi Senang Lihat Sinergi Electrum, Pertamina, Gogoro, dan Gesits
"Tercatat, harga minyak ICP per Januari mencapai 85 USD per barel, naik sekitar 17 persen dari harga ICP per Desember 2021,”
“Harga Pertamax Turbo dan Dex Series ini masih paling kompetitif jika dibandingkan dengan produk dengan kualitas setara,” jelas Irto, seperti dikutip dari Gridoto.com (12/2/2022).
Ia melanjutkan, penyesuaian harga tersebut juga sudah sesuai regulasi Kepmen 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU).
Masih menurut Irto, BBM Non subsidi jenis lainnya seperti Pertamax dan Pertalite belum mengalami penyesuaian harga hingga saat ini.
Shell juga naik harga. Bahkan sudah sejak awal Februari 2022, harga produk BBM Shell naik sebesar Rp 950-1.280 di Indonesia.
Baca Juga: Pertamina Hadirkan Pebalap MotoGP, Bo Bendsneyder Ke Sirkuit Mandalika
Meski kenaikkannya lebih kecil, namun saat ini harga BBM Shell masih lebih tinggi ketimbang Pertamina.
Dimulai dari porduk Shell Super RON 92 sebelumnya Rp 12.040 per liter, awal Februari 2022 menjadi Rp 12.990 per liter.
Selanjutnya Shell V-Power RON 95 dari Rp 12.560 per liter kini jadi Rp 13.550 per liter.
Shell V-Power Nitro+ RON 98 per Januari 2022 Rp 12.790 per liter, kini dibanderol Rp 13.750 per liter.
Dilanjut Shell V-Power Diesel CN 51 dari Rp 11.990 per liter naik jadi Rp 13.270 per liter.
Kemudian produk BBM BP-AKR juga terpantau mengalami kenaikan harga.
Baca Juga: Lagu Lama, Penghapusan Premium Batal Lagi, Justru Distribusinya Meluas
Rinciannya diawali oleh produk BP 90 RON 90, kini dilego Rp 12.500 per liter, padahal Januari 2022 masih Rp 11.850 per liter.
Berikutnya BP 92 RON 92 harganya naik menjadi Rp 12.990 dari sebelumnya Rp 11.990 per liter.
Lalu BP 95 RON 95 dari sebelumnya Rp 12.560 per liter, kini dilego Rp 13.550 per liter.
Sementara BP Diesel CN 53 dari Rp 11.930, kini disesuaikan jadi Rp 12.990 per liter.