Otomotifnet.com - Marak calo KIR palsu yang menyasar pemilik mobil niaga.
Parahnya lagi, pelaku justru mantan pegawai perhubungan sendiri.
Hal ini dibeberkan Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
"Uji Kir itu satu tahun bisa dua kali. Banyak pengemudi atau pengusaha yang kemudian tidak mau repot bawa mobilnya ke tempat pengujian dengan minta tolong ke calo," tuturnya.
"Kita sudah banyak temukan pemalsu buku KIR oleh yang dulu mungkin orang Perhubungan yang sudah tidak bertugas tapi tahu tata cara teknisnya," beber Budi.
"Secara bertahap akan mudah kami lacak," ujar Budi, (3/3/22).
Menurut Budi, aksi ini karena ada kesempatan.
"Nah, calo atau biro jasa ini banyak yang melakukan pemalsuan itu," terangnya.
"Jadi seolah-olah para operator diakali dengan kartu (KIR)," ungkapnya.
"Biasanya kartu tersebut tidak punya chip di dalamnya sehingga data tidak muncul saat di scan," kata Budi.
"Tapi jika dilihat dengan kasat mata seperti asli," urainya.
"Tapi sekarang untuk membaca kartu uji KIR dengan HP sudah bisa, sehingga para petugas di lapangan sudah bisa membaca data lewat HP," jelasnya.
Selain di Jabodetabek, kasus pemalsuan kartu KIR juga menyebar di berbagai daerah.
Bahkan dari waktu ke waktu petugas di lapangan makin mudah menemui pemalsuan tersebut.
"Saat itu Kakorlantas Polri banyak menjumpai di jalan tol pemalsuan, sehingga pihaknya akan membackup terhadap pemalsuan yang ada," tegasnya.
Budi mengimbau kepada pemilik mobil niaga agar melakukan uji KIR sesuai prosedur.
"Yakinkan bahwa bukunya itu asli jangan asal tembak. Ini menyangkut nyawa," imbaunya.
"Ada konsekuensi kalau ternyata buku KIR ini palsu, maka yang bersangkutan akan dikenakan hukuman menggunakan surat palsu," tandasnya.
Baca Juga: Ada Temuan Sopir Truk Pakai KIR Palsu, Ini Cara Bedakan Dengan yang Asli