Berdasarkan survei yang dilakukan Ditlantas Polda Metro Jaya, memang tidak ada rambu yang jelas di lokasi, terlebih soal pintu tol.
"Hasil survei kami di lokasi juga tidak ada gate tol, jadi jalan menghubungkan untuk ke tol belum ada," kata Jamal.
Jamal mengatakan, jajarannya akan berkoordinasi dengan pengelola jalan tol agar kejadian serupa tidak terjadi.
"Sistem tol ada yang tertutup dan terbuka. Nah kalau yang di lokasi kami lihat menggunakan sistem terbuka, masuk dulu tapi bayar di akhir," ujar Jamal.
Ditlantas Polda Metro Jaya bersama pengelola jalan tol juga akan meningkatkan pengawasan di pintu masuk tol sebagai antisipasi terulangnya kejadian tersebut.
Pengawasan juga ditingkatkan untuk mencegah maraknya pengendara motor yang salah jalan kemudian masuk ke jalan tol.
"Anggota saya perintahkan untuk meningkatkan pengamanan, khususnya untuk akses masuk tol yang akses itu tidak ada transaksi," kata Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (Sat PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Sutikno.
"Jadi setiap malam anggota saya bersama pengelola (jalan tol) melaksanakan pengamanan apabila ada kendaraan motor yang mau masuk tol tentunya kita larang," katanya.
Reza, mewakili Supermoto Otomotif Jabodetabek, meminta maaf karena rombongannya masuk dan beratraksi di Jalan Tol Layang Dalam Kota Kelapa Gading-Pulo Gebang.
"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanannya dengan berita tersebut. Itu benar adanya kami yang masuk jalan tol," ujar Reza.
Reza mengonfirmasi, memang ada salah satu rekannya yang mengambil video saat rombongan itu berada di jalan tol.
"Jujur yang merekam itu tidak tahu kalau itu di jalan tol. Memang kami suka merekan video, buat dokumentasi pribadi sebetulnya," ujar Reza.