Bisnis Menjanjikan, Limbah Baterai Kendaraan Listrik Bisa Jadi Cuan Banyak

Irsyaad W,Muslimin Trisyuliono - Rabu, 9 Maret 2022 | 11:10 WIB

Baterai lithium-ion di bawah jok DFSK Glora E, jika terisi penuh bisa menempuh jarak hingga 300 kilometer (Irsyaad W,Muslimin Trisyuliono - )

Otomotifnet.com - Limbah baterai kendaraan listrik jadi prospek bisnis menjanjikan.

Tentunya menghasilkan cuan banyak jika dikelola dengan baik.

Hal ini diutarakan oleh Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB).

Ia menilai, sentra ekonomi baru bisa tercipta dari pengolahan limbah baterai ini.

Sebab bahan baku baterai kendaraan listrik mengandung logam berharga.

Mulai dari aluminium, kobalt, mangan dan lithium.

"Baterai kendaraan listrik potensial jadi circular economy karena isinya logam," ujar Safrudin.

toncil/Otomotifnet
Harus mengorbankan ruang bagasi Piaggio Zip untuk penempatan baterai

Namun Safrudin mengungkapkan, pemerintah perlu menata pengelolaan limbah baterai kendaraan listrik dengan baik.

Seperti dikelola oleh pihak yang memiliki teknologi mumpuni.

Jangan seperti pengelolaan limbah aki bekas yang menyebabkan masyarakat sekitar lokasi peleburan daur ulang terkontaminasi zat berbahaya.

"Berkaca dari aki bekas, kalau konteksnya baterai kendaraan listrik mengandung logam yang bernilai tinggi sebenarnya tidak susah apabila pemerintah tegas," ungkapnya.

Baca Juga: Katalis Bekas Knalpot Jadi Bisnis Menggiurkan, Mengandung Logam Lebih Mahal Dari Emas