Otomotifnet.com - Perusahaan Otobus (PO) kewalahan imbas penumpukan penumpang di terminal daerah DKI Jakarta saat mudik Lebaran 2022.
Hal tersebut juga dirasakan PO Haryanto yang berkantor pusat di Kudus Jawa Tengah (Jateng).
Rian Mahendra selaku putra Haji Haryanto (pemilik PO Haryanto) mengaku kewalahan menghadapi jumlah penumpang.
"Tahu tidak penyebab penumpukan penumpang tahun ini apa?," cetus Rian Mahendra dalam video YouTube(1/5/2022).
Rian menjelaskan, jumlah pemudiknya dua kali lipat lebih banyak dibanding jumlah pemudik terbanyak 20 tahun terakhir.
"Faktor lain yang menyebabkan penumpukan penumpang di terminal adalah penerapan one way yang istimewa," terang Rian.
Dengan diterapkannya one way, bus balik dari arah Timur menuju ke Jakarta banyak yang terlambat.
Selain itu, kemacetan panjang di Tol Trans Jawa juga jadi penyebab lambatnya bus dari Timur ke Jakarta.
"Yang kewalahan bukan hanya PO Haryanto saja, tapi beberapa PO lain juga terkena dampak penumpukan penumpang," lanjutnya.
Menurut Rian, beberapa PO lain ada yang membatalkan keberangkatan karena banyaknya penumpang dan padatnya arus mudik.
"Bisa dibilang semua merasakan, bukan hanya PO Haryanto saja yang merasakan," ucap putra Haji Haryanto.
Rian pun meminta maaf kepada semua pemudik yang menggunakan jasa PO Haryanto atas molornya jam keberangkatan.
"Untuk saat ini semua PO bus panen cacian, kami sudah tidak bisa berbuat banyak selain meminta maaf," ungkapnya.
Ia menegaskan, kondisi lalu lintas yang semakin padat sudah tidak bisa dilawan lagi.
"Saya tegaskan lagi, populasi pemudi tahun ini jauh lebih banyak dibandingkan sebelum pandemi Covid-19," tegas Rian.
Bahkan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan, pihaknya sudah mengeluarkan semua armada baik usia tua maupun muda.
"Semua armada sudah 100 persen dikirim ke Jakarta agar tidak ada penumpukan penumpang seperti ini," kata Rian.
Meski begitu, penumpang dari DKI Jakarta yang mudik menggunakan bus tetap menumpuk di terminal hingga Minggu (01/05).
Baca Juga: Sangar! Arus Mudik Lebaran 2022 Pecah Rekor, Jasa Marga Beberkan Datanya