Perjalanan termasuk lancar, tak alami kondisi macet panjang.
Torsi instan khas mobil listrik, memang menyenangkan, namun kami juga kadang melakukan gaya berkendara efisien dengan menyetel mode berkendara ke mode Eco.
Lantas kami juga mencoba mengoptimalkan level regeneratif braking (pengereman regeneratif) untuk membantu pengisian baterai saat deselerasi.
Caranya memindahkan tuas paddle shift regeneratif braking dari level 1 ke level 2.
Dari data di panel indikator, tertera perjalanan memakan jarak 191,4 km, dengan konsumsi daya listrik rata-rata 17,2 kWh/100 km.
Dengan asumsi biaya 1 kWh = Rp 1.700, maka didapat rata-rata IONIQ 5 biaya perjalanan per 1 km-nya = Rp 292,4/km.
Jadi menurut hitungan kami, perjalanan 191,4 km cuma butuh biaya listrik sebesar Rp 55,965.
Lantas setelah perjalanan, tertera pada panel indikator, sisa baterai masih di angka 50%, dan klaim jarak yang masih bisa ditempuh adalah 223 km lagi.
Bagaimana menurut kalian, termasuk murah kah biaya perjalanan Jakarta-Bandung menggunakan IONIQ 5 tipe Prime Standar Range?
Baca Juga: Harga Mulai Rp 700 Jutaan, Sedikit yang Beli Hyundai Ioniq 5 Lewat Kredit