Otomotifnet.com - Toyota Avanza hitam kena sidak di tengah kelangkaan BBM di Kota Palangkaraya.
Diketahui kelangkaan BBM di Kota Palangkaraya ini terjadi hampir sebulan ini dan membuat masyarakat mengeluh.
Antrean panjang pun kerap terjadi hampir setiap hari di seluruh SPBU karena kesulitan mendapatkan BBM terutama jenis Pertalite.
Namun kelangkaan BBM yang terjadi nyatanya dimanfaatkan oleh oknum yang tak bertanggungjawab, terutama para pelangsir BBM.
Perbuatan itu terungkap saat Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian setempat melakukan sidak kesejumlah SPBU diantaranya SPBU Imam Bonjol (24/6/2022).
Sebuah Avanza hitam kedapatan melakukan aksi curang tersebut.
Saat para petugas memeriksa dalam mobil terdapat beberapa jeriken penuh terisi BBM.
Bahkan tangki mobilpun dimodifikasi di belakang yang dibuat untuk menampung BBM yang diisi.
Dalam temuan tersebut, tempat pengisian BBM mobil itu didapati selang menuju tangki kotak dari besi di bagian belakang mobil.
Tempatnya persis diatas lubang pengisian BBM kendaraan.
Hal itu menjadi pertanyaan, apakah operator saat mengisi BBM tidak tahu mana yang sudah dimodifikasi atau masih orisinil bawaan kendaraan.
Hingga membuat Kabid Perdagangan Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangkaraya Hadriansyah untuk memastikan adanya permainan tersebut, hendak mengecek CCTV di SPBU Imam Bonjol.
"Hari kita melakukan pengawasan di sejumlah SPBU. Hari ini ada 4 SPBU. Kawan-kawan bisa melihat antrean luar biasa panjang. Ada indikasi pengisian berulang-ulang ada roda 4 dan roda 2," jelas Hadriansyah.
Sementara itu Kabid Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Palangkaraya, Djoko Wibowo menuturkan, akan menyelidiki lebih lanjut temuan pelangsir di SPBU jalan Imam Bonjol.
Pihaknya telah mengintrogasi pelangsir tersebut. Dari pengakuannya membeli BBM Pertalite dengan cara keliling dari SPBU ke SPBU lainnya menggunakan mobil modifikasi dan jeriken.
BBM Pertalite tersebut akan dijual ditingkat eceran kepada masyarakat wilayah Pahandut Seberang dengan harga Rp 10 ribu, sedangkan pelangsir membeli dengan harga normal di SPBU Rp 7.650 per liter.
Sanksi bagi SPBU yang terdapat secara sistematis maupun berulang-ulang melanggar peraturan akan dilakukan pembinaan, peneguran hingga penyetopan suplai BBM sementara.
"Untuk temuan ini kami tindak lanjuti karena terbukti adanya pelangsiran artinya ada peruntukan yang tidak tepat sasaran akan kami cek SPBU mana saja. Apabila terbukti kami lakukan pembinaan," pungkas SBM Rayon I Kalselteng Abdillah.
Baca Juga: Gran Max Angkut 800 Liter Solar Subsidi Diamankan Polisi, Niat Ditimbun, Modal Ancaman
Sumber: https://kalteng.tribunnews.com/2022/06/24/breaking-news-ditemukan-pelangsir-bbm-dengan-jeriken-penuh-di-spbu-imam-bonjol-palangkaraya dan https://kalteng.tribunnews.com/2022/06/24/petugas-masih-selidiki-dugaan-kongkalikong-pelangsir-bbm-dengan-operator-spbu-imam-bonjol