Makna Garis Imajiner Diantara Tol Solo-Jogja, Lurus Dari Merapi Sampai Laut Selatan

Irsyaad W - Jumat, 29 Juli 2022 | 20:30 WIB

Tol Solo-Jogja melewati garis imajiner yang membantang dari Merapi hingga Laut Selatan (Irsyaad W - )

Otomotifnet.com - Pembangunan tol Solo-Jogja mencermati garis imajiner.

Garis lurus ini membantang dari Gunung Merapi-Tugu Golong Gilig-Keraton Yogyakarta-Panggung Krapyak-Laut Selatan.

Sumbu filosofis ini memiliki makna kesimbangan antara hubungan Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Sesama Manusia, serta Manusia dengan Alam.

Mengutip dari laman etd.repository.ugm.ac.id, dari Panggung Krapyak ke utara hingga Kraton melambangkan sejak bayi dari lahir, beranjak dewasa, berumah tangga hingga melahirkan anak.

Sedangkan dari Tugu ke Keraton melambangkan perjalanan manusia kembali ke Sang Pencipta.

Tugu Golong Gilig dan Panggung Krapyak juga merupakan simbol Lingga dan Yoni yang melambangkan kesuburan.

Dari kesemuanya itu, Keraton Yogyakarta menjadi pusatnya.

kemdikbud.go.id
Tugu Yogyakarta (ilustrasi).

Keraton Yogyakarta dianggap suci karena diapit enam sungai secara simetris yaitu sungai Code, Gajah Wong, Opak Winongo, Bedhog dan sungai Progo.

Ada pula Gunung Merapi dan Pantai Selatan yang menjadi ujung garis imajiner, dengan Keraton berada tepat di tengah-tengah keduanya.