Otomotifnet.com - Terkait tragedi maut truk Pertamina di Cibubur, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengatakan ini bukan persoalan lampu merah aja.
Hal ini disampaikan Dadang saat dijumpai di Alun-alun M. Hasibuan, Jalan Veteran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi (29/7/2022).
"Ini kan bukan soal lampu merah, ini soal kecelakaan. KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) kan sedang menginvestigasi," kata Dadang.
Menurut Dadang, pembangunan lampu merah Cibubur CBD sudah memiliki analisa sebelum diujicoba dan beroperasi.
Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci analisa seperti apa yang telah dilakukan Dishub Kota Bekasi sebelum mengoperasikan lampu merah di simpang Cibubur CBD.
Padahal, lampu merah di simpang Cibubur CBD tidak laik karena berada tepat di kontur jalan yang menurun.
"Ada (analisa sebelum beroperasi)," ujar Dadang.
Dadang mengatakan, kini status simpang Cibubur CBD dan lampu merahnya ditutup usai kecelekaan maut yang menewaskan 11 orang.
"Ada kesepakatan kan dengan Polres, ditutup sementara kan salah satunya, saya juga masih menunggu (hasil investigasi) KNKT," tuturnya.
Adapun keberadaan lampu lalu lintas di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bekasi terus menuai protes.
Lampu merah yang berdiri tepat di depan perumahan Cibubur CBD itu dianggap sebagai biang keladi dari tabrakan maut truk Pertamina yang terjadi pada Senin (18/7/2022).
Warga Cibubur bahkan terus mendesak agar keberadaan lampu merah itu segera ditutup karena dianggap sering membuat masalah.
Desakan ini terus muncul, mengingat struktur jalan yang menurun sepanjang 150-200 meter menuju arah lampu merah dinilai rawan bagi pengendara kendaraan bermotor.
Pada 18 Juli, lampu merah tersebut akhirnya dinonaktifkan atau ditutup sementara setelah muncul berbagai desakan tersebut.
Baca Juga: Jumlah Tersangka Truk Pertamina Maut Cibubur Diralat Polisi, Bukan Dua Tapi Segini