Sebelumnya, Wakil Direktur RS Hermina dr. Dedi Mardiko mengatakan, sejak hari pertama kejadian pihaknya menangani sebanyak 24 korban kecelakaan.
Adapun 15 korban di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Sedangkan 9 orang masih dirawat intensif yang terdiri dari 6 anak-anak dan 3 dewasa.
Satu orang korban balita usia 2,8 tahun mengalami kritis setelah dilakukan operasi di bagian kepala.
"Jadi itu ada cedera kepala berat ada benturan di otak. Ada pendarahan di otak," ujar Dedi kepada wartawan.
Kamis (28/7/2022) Seperti diketahui kecelakaan maut ini, bermula saat mobil odong-odong yang dikemudikan JL (27) membawa 33 penumpang asal Cibetik, Walantaka, Kota Serang.
Sopir saat melintasi perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu tidak mendengar peringatan warga bahwa akan ada kereta api lokal Merak Rangkasbitung datang. Sebab, sopir tidak mendengar peringatan karena memutar musik dengan suara tinggi.
Karena kejadian itu, 9 penumpang tewas di lokasi.
Sementara 24 orang penumpang lain mengalami luka-luka.
Korban luka dibawa ke RS Hermina.
Sementara yang meninggal dunia dievakuasi ke RSUD dr Drajat Prawiranegara Serang.
Baca Juga: DPR Minta Semua Perlintasan Sebidang Ditutup, Imbas Odong-odong Maut di Serang